Zabag kingdom

http://dbpedia.org/resource/Zabag_kingdom an entity of type: AdministrativeDistrict108491826

Zabaj, Zabij o Zabag (en xinès: Sanfotsi; en hindi: Suvarnadvipa, Javaka; en àrab: Zabaj) fou una ciutat i regne hindú esmentat per geògrafs àrabs, al nord-est de l'Oceà Índic. No s'ha pogut establir la seva situació però se suposa que podria ser a Java abans de l'hegemonia de Sri Vijaya, o Sumatra ja amb centre a Sri Vijaya. Els historiadors en general consideren Sri Vijaya com el lloc més probable pel regne i la ciutat podria estar a Java, Sumatra o la península Malaia; menys partidaris tenen l'illa de Borneo o les Filipines. rdf:langString
Sabak (Bahasa Inggris: Zabag; Bahasa China: 阇婆 atau 闍婆 "She-bó", "Shepo"; bahasa Pali: Javaka; bahasa Arab: الزابج "Zabaj") adalah sebuah kerajaan kuno yang menurut beberapa sumber berada di perairan antara Tiongkok dan India. Mayoritas sejarawan menafsirkan Zabaj sebagai wilayah Jawa saat ini, namun beberapa sejarahwan Abad Pertengahan menganggap Zabaj merupakan sebutan orang Arab dan Persia untuk Iabadiu (Yawadwipa). rdf:langString
Zabag (Indonesian: Sabak; Chinese: 阇婆 or 闍婆 "She-bó", "Shepo"; Sanskrit: Javaka; Tamil: சாவகம் "Savakam"; Arabic: الزابج "Zabaj") is thought to have been an ancient kingdom located south of China somewhere in Southeast Asia, between the Chenla Kingdom (now Cambodia) and Java. Several historians have associated this kingdom with Srivijaya and thought its location was somewhere in Sumatra, Java or Malay Peninsula. Indonesian historians have suggested that Zabag is connected to the present day Muara Sabak area, the estuary of Batang Hari River in East Tanjung Jabung Regency, Jambi province. Zabag could also have been located in Java, not Srivijaya because Zabag is noted to annex Srivijaya, and the size of Zabag is only half the size of an island called Ramni (Sumatra). rdf:langString
rdf:langString Zabaj
rdf:langString Kerajaan Sabak
rdf:langString Zabag kingdom
xsd:integer 20206428
xsd:integer 1123495884
rdf:langString Zabaj, Zabij o Zabag (en xinès: Sanfotsi; en hindi: Suvarnadvipa, Javaka; en àrab: Zabaj) fou una ciutat i regne hindú esmentat per geògrafs àrabs, al nord-est de l'Oceà Índic. No s'ha pogut establir la seva situació però se suposa que podria ser a Java abans de l'hegemonia de Sri Vijaya, o Sumatra ja amb centre a Sri Vijaya. Els historiadors en general consideren Sri Vijaya com el lloc més probable pel regne i la ciutat podria estar a Java, Sumatra o la península Malaia; menys partidaris tenen l'illa de Borneo o les Filipines.
rdf:langString Sabak (Bahasa Inggris: Zabag; Bahasa China: 阇婆 atau 闍婆 "She-bó", "Shepo"; bahasa Pali: Javaka; bahasa Arab: الزابج "Zabaj") adalah sebuah kerajaan kuno yang menurut beberapa sumber berada di perairan antara Tiongkok dan India. Mayoritas sejarawan menafsirkan Zabaj sebagai wilayah Jawa saat ini, namun beberapa sejarahwan Abad Pertengahan menganggap Zabaj merupakan sebutan orang Arab dan Persia untuk Iabadiu (Yawadwipa). Nama dan lokasi pasti dari Kerajaan Sabak masih menjadi bahan perdebatan diantara para peneliti. Beberapa ada yang mengajukan Kalimantan dan Filipina sebagai pusat kerajaan Sabak. Beberapa studi juga menghubungkan kerajaan ini dengan Sriwijaya, dan memperkirakan lokasinya berada di suatu tempat di Jawa, Sumatra, atau Semenanjung Malaya. Beberapa sejarahwan Indonesia mengatakan Zabag sama dengan Sabak (Muara Sabak) sebuah kerajaan yang terletak di muara sungai Batang Hari, Jambi. Ada juga yang memperkirakan Sabak terletak di Jawa, bukan Sriwijaya karena Sabak dicatat menganeksasi Sriwijaya, dan ukuran Sabak hanya setengah dari ukuran pulau yang disebut Ramni (Sumatra).(hlm.30-31) Abraham Berkelius dan Thomas de Pinedo, saat memberi catatan atas naskah Ethnica karya Stephanus Byzantinus, berpendapat bahwa Jabaj berasal dari bahasa Arab-Persia yang berarti jelai, dan merupakan sebutan untuk wilayah Iabadiu (Ἰαβαδίοeυ) atau Yawadwipa. Berkelius juga berpendat bahwa kata iaba atau yawa berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata “jabad” atau “aibad”, yang berarti sejenis rerumputan atau jelai yang biasa digunakan untuk menggemukan ternak. Samuel Bochart juga memiliki pandangan yang sama, bahwa istilah Ἰαβαδίοeυ dalam tulisan Ptolemeus merupakan frase iaba-diu yang artinya "pulai jelai", namun dia juga menambahkan bahwa istilah Iabadiu merujuk kepada kepulauan (nesos; banyak pulau) bukan satu pulau (nísou).
rdf:langString Zabag (Indonesian: Sabak; Chinese: 阇婆 or 闍婆 "She-bó", "Shepo"; Sanskrit: Javaka; Tamil: சாவகம் "Savakam"; Arabic: الزابج "Zabaj") is thought to have been an ancient kingdom located south of China somewhere in Southeast Asia, between the Chenla Kingdom (now Cambodia) and Java. Several historians have associated this kingdom with Srivijaya and thought its location was somewhere in Sumatra, Java or Malay Peninsula. Indonesian historians have suggested that Zabag is connected to the present day Muara Sabak area, the estuary of Batang Hari River in East Tanjung Jabung Regency, Jambi province. Zabag could also have been located in Java, not Srivijaya because Zabag is noted to annex Srivijaya, and the size of Zabag is only half the size of an island called Ramni (Sumatra). Its exact location, however, is still the subject of debate among scholars. Other possible locations such as northern Borneo and Philippines have also been suggested.
xsd:nonNegativeInteger 18212

data from the linked data cloud