Sultanate of Serdang

http://dbpedia.org/resource/Sultanate_of_Serdang an entity of type: Thing

Le sultanat de Serdang était un État princier d'Indonésie dans le nord de l'île de Sumatra. Sa capitale était Perbaungan. En 2003, l'ancien territoire du sultanat a été détaché du kabupaten de Deli Serdang pour former le nouveau (id) dans la province de Sumatra du Nord. rdf:langString
The Sultanate of Serdang (ﻛﺴﻠطﺎﻧﻦ سردڠ) was an ancient Malay-Indonesian monarchy, Serdang was founded in 1723 and joined the Republic of Indonesia in 1946. The Sultanate separated from Sultanate of Deli after a dispute over the royal throne in 1720. Like other kingdoms on the east coast of Sumatra, Serdang prospered because of the opening of tobacco, rubber and oil palm plantations. rdf:langString
Il Sultanato di Serdang (in lingua aceh: Kesultanan Serdang; in jawi: ﻛﺴﻠﺘﺎﻧﻦ سردڠ) fu un sultanato esistito nell'attuale isola di Sumatra in Indonesia, tra il 1723 ed il 1946. Il sultanato si separò dal Sultanato di Deli dopo la disputa per la successione al trono di quest'ultimo stato, nel 1720. Come molti altri regni nella costa orientale di Sumatra, Serdang prosperò per l'apertura di piantagioni di tabacco, gomma e olio di palma. rdf:langString
Kesultanan Serdang berdiri tahun 1723 dan bergabung dengan Republik Indonesia tahun 1945. Kesultanan ini berpisah dari Deli dan menjadi subjek federal baru Negara Kedatukan Sunggal setelah sengketa takhta kerajaan pada tahun 1720. Seperti kerajaan-kerajaan lain di Sumatra Timur, Serdang menjadi makmur karena dibukanya perkebunan tembakau, karet, dan kelapa sawit. rdf:langString
rdf:langString Kesultanan Serdang
rdf:langString Sultanat de Serdang
rdf:langString Serdang (stato)
rdf:langString Sultanate of Serdang
rdf:langString Sultanate of Serdang
xsd:integer 925666
xsd:integer 1105875171
rdf:langString Sultan
xsd:integer 1946
xsd:integer 1723 1879 2011
xsd:integer 1723
rdf:langString Royal Malay Banner .svg
rdf:langString Petasumateratimur.jpg
rdf:langString Sultan Achmad Thalaa Shariful Alam Shah
rdf:langString Sultan Sulaiman Syariful Alam Shah
rdf:langString Tuanku Umar Johan Pahlawan Alam Shah
rdf:langString ﻛﺴﻠطﺎﻧﻦ سردڠ
rdf:langString The territory of the Sultanate of Serdang in 1930
rdf:langString Le sultanat de Serdang était un État princier d'Indonésie dans le nord de l'île de Sumatra. Sa capitale était Perbaungan. En 2003, l'ancien territoire du sultanat a été détaché du kabupaten de Deli Serdang pour former le nouveau (id) dans la province de Sumatra du Nord.
rdf:langString Kesultanan Serdang berdiri tahun 1723 dan bergabung dengan Republik Indonesia tahun 1945. Kesultanan ini berpisah dari Deli dan menjadi subjek federal baru Negara Kedatukan Sunggal setelah sengketa takhta kerajaan pada tahun 1720. Seperti kerajaan-kerajaan lain di Sumatra Timur, Serdang menjadi makmur karena dibukanya perkebunan tembakau, karet, dan kelapa sawit. Serdang ditaklukkan tentara Hindia Belanda pada tahun 1865. Berdasarkan perjanjian yang ditandatangani tahun 1907, Serdang mengakui kedaulatan Belanda, dan tidak berhak melakukan hubungan luar negeri dengan negara lain. Dalam Revolusi Sosial Sumatra Timur tahun 1946, Sultan Serdang saat itu menyerahkan kekuasaannya pada aparat Republik. Namun, berbeda dengan yang terjadi di beberapa kesultanan Sumatra Timur, karena Sultan dan pejabat kesultanan ketika itu merupakan pendukung Republik, maka tidak terjadi kerusuhan yang mengakibatkan korban jiwa di Serdang, dan istana Kesultanan Serdang tidak menjadi sasaran penjarahan massa. Institusi Kesultanan Serdang masih berdiri sampai sekarang, serta masih melestarikan adat istiadatnya secara turun temurun, meski sudah tidak memiliki kekuasaan dalam politik dan pemerintahan. Namun, dalam hal-hal tertentu, pemerintah juga mengambil keputusan bersama dengan pihak kesultanan, khususnya mengenai masalah sosial dan kebudayaan. Bekas wilayah Kesultanan Serdang kini menjadi Kabupaten Serdang Bedagai dan sebagian Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara.
rdf:langString The Sultanate of Serdang (ﻛﺴﻠطﺎﻧﻦ سردڠ) was an ancient Malay-Indonesian monarchy, Serdang was founded in 1723 and joined the Republic of Indonesia in 1946. The Sultanate separated from Sultanate of Deli after a dispute over the royal throne in 1720. Like other kingdoms on the east coast of Sumatra, Serdang prospered because of the opening of tobacco, rubber and oil palm plantations.
rdf:langString Il Sultanato di Serdang (in lingua aceh: Kesultanan Serdang; in jawi: ﻛﺴﻠﺘﺎﻧﻦ سردڠ) fu un sultanato esistito nell'attuale isola di Sumatra in Indonesia, tra il 1723 ed il 1946. Il sultanato si separò dal Sultanato di Deli dopo la disputa per la successione al trono di quest'ultimo stato, nel 1720. Come molti altri regni nella costa orientale di Sumatra, Serdang prosperò per l'apertura di piantagioni di tabacco, gomma e olio di palma.
rdf:langString Perbaungan
rdf:langString Sultanate of Serdang
xsd:nonNegativeInteger 9078
rdf:langString ﻛﺴﻠطﺎﻧﻦ سردڠ

data from the linked data cloud