Operation Starvation

http://dbpedia.org/resource/Operation_Starvation an entity of type: Thing

Operace Starvation byla operace provedená americkým armádním letectvem od března 1945 do kapitulace Japonska, při které byly letecky zaminovány všechny hlavní přístavy a námořní trasy v okolí japonských ostrovů. Cílem operace bylo narušit japonskou námořní dopravu a vyvolat tak mimo jiné narušení výroby, dovoz surovin a potravin. rdf:langString
La Operación Hambruna (Operation Starvation) fue una operación militar llevada a cabo en la Segunda Guerra Mundial por las Fuerzas Aéreas del Ejército de los Estados Unidos, en la que se minaron desde el aire rutas vitales de agua y puertos del Archipiélago japonés para interrumpir el transporte marítimo enemigo. rdf:langString
L'Opération Famine (en anglais Operation Starvation) est le nom de code d'une opération militaire menée par l'armée de l'air américaine à la fin de la Seconde Guerre mondiale durant laquelle les ports et les voies fluviales japonais furent minés afin d'empêcher la circulation du fret et des troupes. rdf:langString
Operation Starvation was a naval mining operation conducted in World War II by the United States Army Air Forces to disrupt Japanese shipping. rdf:langString
飢餓作戦(きがさくせん、Operation Starvation)または餓死作戦は、太平洋戦争末期にアメリカ軍が行った日本周辺の機雷封鎖作戦の作戦名である。この作戦はアメリカ海軍が立案し、主にアメリカ陸軍航空軍の航空機によって実行された。日本の内海航路や朝鮮半島航路に壊滅的打撃を与え、戦後も海上自衛隊の戦術思想や日本の海運に影響を残した。 rdf:langString
기아 작전은 미군의 육군 항공대에 의해 실행된 제2차 세계 대전의 기뢰 매설 작전으로, 일본의 항구와 수로에 기뢰를 매설하여 적 함선을 파괴하기 위해 실행된 작전이다. rdf:langString
Операция «Голод» — военно-морская операция по минированию, проводившаяся во время Второй мировой войны ВВС США с целью помешать японскому судоходству. rdf:langString
飢餓行動(日语:飢餓作戦/きがさくせん?、Operation Starvation)是指同盟國在二戰末期對日本補給線的打擊,令日本國內及其海外領土造成飢荒。其中空中布设水雷。该作战从1945年3月27日开始,到同年8月15日为止。美军从提尼安岛航空基地起飞了1,150架次的B-29轰炸机,布设了超过12,000枚的水雷,对日本的战时经济,进行了致命的打击,也间接导致了日本的无条件投降。 這種對日本航海路線上進行的毀滅性打擊,影響了戰後韓國和日本的海上戰鬥思維。 rdf:langString
Die Operation Starvation (englisch; „Operation Aushungerung“) war als strategische Seeminen-Operation der United States Army Air Forces Teil des alliierten Luftkriegs gegen Japan während des Pazifikkriegs. Das Unternehmen fand im Jahr 1945 und damit in der Endphase des Krieges im Pazifik statt. Ziel der Operation war es, die über See verlaufenden Nachschub- und Versorgungsrouten des Kaiserreiches Japan, besonders in den Gewässern um Kyūshū sowie in der Seto-Inlandsee, durch den umfangreichen Abwurf von Seeminen aus der Luft zu unterbrechen. Die Operation Starvation wurde in fünf Phasen (Starvation I bis V) eingeteilt und dauerte knapp fünf Monate (bis Anfang August 1945). Hinsichtlich der sehr geringen US-amerikanischen Verluste und der schweren japanischen Schiffsverluste, der Seeverkehr rdf:langString
Operasi Starvation adalah sebuah operasi penyebaran laut Amerika yang dilakukan pada masa Perang Dunia II oleh , di rute perairan vital dan pelabuhan Jepang dengan cara menebarkannya dari udara. Pada akhir Maret 1945, militer Amerika Serikat memulai operasi penebaran ranjau dari udara untuk melawan Jepang dengan nama Operasi Starvation. Meskipun operasi ini jarang sekali disorot, hasilnya tidak bisa dipandang sebelah mata. Tonase perkapalan Jepang yang ditenggelamkan maupun dirusak ranjau dalam enam bulan sebelum WWII berakhir, ternyata lebih besar dari jumlah yang dicetak faktor-faktor lain termasuk pengeboman Sekutu, serangan kapal selam maupun meriam kombatan permukaan. rdf:langString
rdf:langString Operace Starvation
rdf:langString Operation Starvation
rdf:langString Operación Hambruna
rdf:langString Opération Famine
rdf:langString Operasi Starvation
rdf:langString 기아 작전
rdf:langString 飢餓作戦
rdf:langString Operation Starvation
rdf:langString Операция Голод
rdf:langString 飢餓行動
rdf:langString Operation Starvation
xsd:integer 1739989
xsd:integer 1107527225
rdf:langString B-29 dropping sea mines over Japanese home waters
xsd:integer 15 670
rdf:langString April 1945
rdf:langString the Pacific War
rdf:langString Japanese territorial waters
rdf:langString Operace Starvation byla operace provedená americkým armádním letectvem od března 1945 do kapitulace Japonska, při které byly letecky zaminovány všechny hlavní přístavy a námořní trasy v okolí japonských ostrovů. Cílem operace bylo narušit japonskou námořní dopravu a vyvolat tak mimo jiné narušení výroby, dovoz surovin a potravin.
rdf:langString Die Operation Starvation (englisch; „Operation Aushungerung“) war als strategische Seeminen-Operation der United States Army Air Forces Teil des alliierten Luftkriegs gegen Japan während des Pazifikkriegs. Das Unternehmen fand im Jahr 1945 und damit in der Endphase des Krieges im Pazifik statt. Ziel der Operation war es, die über See verlaufenden Nachschub- und Versorgungsrouten des Kaiserreiches Japan, besonders in den Gewässern um Kyūshū sowie in der Seto-Inlandsee, durch den umfangreichen Abwurf von Seeminen aus der Luft zu unterbrechen. Die Operation Starvation wurde in fünf Phasen (Starvation I bis V) eingeteilt und dauerte knapp fünf Monate (bis Anfang August 1945). Hinsichtlich der sehr geringen US-amerikanischen Verluste und der schweren japanischen Schiffsverluste, der Seeverkehr in den betroffenen Gebieten brach beinahe völlig zusammen, ist die Operation als taktischer Erfolg der Vereinigten Staaten einzustufen. Da zudem massive Lieferengpässe die japanische Rüstungsindustrie stark schwächten, ist die Operation auch als strategischer US-Erfolg zu werten.
rdf:langString La Operación Hambruna (Operation Starvation) fue una operación militar llevada a cabo en la Segunda Guerra Mundial por las Fuerzas Aéreas del Ejército de los Estados Unidos, en la que se minaron desde el aire rutas vitales de agua y puertos del Archipiélago japonés para interrumpir el transporte marítimo enemigo.
rdf:langString L'Opération Famine (en anglais Operation Starvation) est le nom de code d'une opération militaire menée par l'armée de l'air américaine à la fin de la Seconde Guerre mondiale durant laquelle les ports et les voies fluviales japonais furent minés afin d'empêcher la circulation du fret et des troupes.
rdf:langString Operation Starvation was a naval mining operation conducted in World War II by the United States Army Air Forces to disrupt Japanese shipping.
rdf:langString Operasi Starvation adalah sebuah operasi penyebaran laut Amerika yang dilakukan pada masa Perang Dunia II oleh , di rute perairan vital dan pelabuhan Jepang dengan cara menebarkannya dari udara. Pada akhir Maret 1945, militer Amerika Serikat memulai operasi penebaran ranjau dari udara untuk melawan Jepang dengan nama Operasi Starvation. Meskipun operasi ini jarang sekali disorot, hasilnya tidak bisa dipandang sebelah mata. Tonase perkapalan Jepang yang ditenggelamkan maupun dirusak ranjau dalam enam bulan sebelum WWII berakhir, ternyata lebih besar dari jumlah yang dicetak faktor-faktor lain termasuk pengeboman Sekutu, serangan kapal selam maupun meriam kombatan permukaan. Operasi Starvation dilakukan oleh bomber-bomber B-29 milik XXI Bomber Command di bawah Jenderal Curtis LeMay, yang diterbangkan dari Kepulauan Mariana. Penebaran ranjau udara melawan Jepang sendiri bukanlah sesuatu yang baru. B-29 dari XX Bomber Command dan unit-unit Sekutu lain telah menebar ranjau di Outer Zone Jepang sejak bulan Februari 1943, namun Operasi Starvation yang dilakukan ke Inner Zone Jepang jauh lebih terkonsentrasi dan sukses dari usaha-usaha sebelumnya. Operasi Starvation juga mewakili pergeseran peran mine warfare dari taktis ke strategis. Salah satu isu mayor yang dihadapi Presiden Roosevelt dan petinggi-petinggi militer AS dalam Konferensi Honolulu tahun 1944, adalah pilihan antara dua metode yang dapat dipakai untuk mengalahkan Jepang. Pertama, adalah invasi besar-besaran bergaya D-Day yang didahului blokade laut dan pengeboman udara (Operasi Downfall). Kedua, kombinasi intensifikasi pengeboman dan blokade tanpa invasi. Petinggi AD AS mendukung Operasi Downfall, namun komandan senior AL AS seperti Nimitz dan MacArthur lebih mendukung pilihan kedua karena melihat Jepang sudah dilemahkan oleh kehilangan sumber daya, hancurnya merchant shipping, dan kekalahan-kekalahan militer lainnya. Karena masih belum ada pilihan yang dibuat, AS pun mempersiapkan keduanya tanpa penekanan di salah satu pilihan. Operasi Starvation akhirnya dicetuskan untuk membantu usaha AL AS memblokade Jepang, selain serangan langsung ke kapal-kapal musuh dan pelabuhan. Operasi Starvation memiliki tiga tujuan yaitu: 1. * mencegah masuknya bahan mentah dan makanan ke Jepang 2. * mencegah penyuplaian dan penyebaran kekuatan militer lawan 3. * mengganggu transportasi maritim internal dalam Laut pedalaman Nama Operasi Starvation (kelaparan) muncul dari tujuan operasi ini –menghentikan pasokan pangan dan bahan mentah ke Jepang, menghentikan aktivitas industri, dan membuat populasi lawan kelaparan. Efek dari kelaparan, digabung dengan pengeboman udara diharapkan akan membuat lawan tidak memiliki niat untuk terus bertempur. Operasi Starvation dimulai pada tanggal 27 Maret 1945, dengan berangkatnya 105 B-29 dari 313th Wing untuk menebar ranjau di Selat Shimonoseki. Selat ini dipilih menjadi titik penebaran pertama karena selat ini adalah satu-satunya jalan keluar dari Laut pedalaman Jepang di barat, dan menjadi rute ke Outer Zone Jepang yang relatif aman dari serangan kapal selam dan pesawat Sekutu. Penebaran ranjau kembali dilakukan dengan 94 pesawat pada tanggal 30 Maret. Dengan penutupan selat ini, armada Jepang tidak dapat membantu teman-teman mereka di Okinawa yang sedang menghadapi serangan AS (Operasi Iceberg). Mereka yang berada di Kure harus melewati Selat Bungo dan Selat Kii sehingga menjadi sasaran empuk armada USN, dan ini termasuk gugus tugas superbattleship Yamato. Jumlah perkapalan yang berani melewati Shimonoseki turun sebesar 25% dari angka normal. Fase penebaran ranjau selanjutnya ditujukan untuk memblokade pusat-pusat industri. Setiap 100 pesawat diterbangkan untuk setiap misi. Yang menjadi sasaran adalah Kobe, Osaka, Tokyo, Nagoya, rute-rute perkapalan di dalam Laut pedalaman, dan peranjauan ulang Shimonoseki. Dalam fase ini, ranjau pressure-type A-6 yang tidak bisa disapu sudah tersedia dalam jumlah terbatas dan pertama kalinya dipakai. Fase ini berlangsung dari tanggal 3-12 Mei, dan total ada 1,422 ranjau yang berhasil ditebar di area target. Fase ketiga dijalankan mulai 13 Mei hingga 6 Juni. Sasaran penebaran ranjau adalah Honshu di barat laut dan Kyushu. Pelabuhan-pelabuhan mayor di Honshu barat laut dan Kyushu diranjau, dan Shimonoseki juga diranjau ulang. Ranjau akustik frekuensi rendah yang juga tidak dapat disapu sudah mulai digunakan dalam fase ini. Total ada sebanyak 1,313 ranjau yang ditebar di area target. Fase keempat dilancarkan dari tanggal 7 Juni sampai 8 Juli. Tujuan dari fase keempat adalah intensifikasi blokade di Honshu dan Kyushu. Target-target sebelumnya diranjau ulang, dan pelabuhan-pelabuhan sekunder serta tersier di barat laut Honshu dan Kyushu juga menjadi sasaran. Aktivitas perkapalan di pelabuhan-pelabuhan industri sudah terhenti, dan hanya berjalan di Kobe, Osaka, serta Shimonoseki. Total ada 3,542 ranjau yang ditebar di area target. Fase terakhir pada tanggal 9 Juli sampai 15 Agustus memiliki tujuan blokade total. Jepang sudah sangat lumpuh di titik ini sehingga target-target sebelumnya sudah tidak perlu diranjau lagi. Jepang dilanda kekurangan pangan, dan usaha mereka untuk mengirim makanan secara minimum pun harus dibayar dengan kehilangan kapal dalam jumlah besar. Hanya ada 3 dari 22 galangan kapal yang dapat dipakai karena yang lainnya telah diranjau, sehingga mereka tidak dapat memperbaiki kapal-kapal mereka. Pukulan terakhir dilancarkan oleh AS dengan meranjau pelabuhan-pelabuhan di Korea dan memutus alur supply yang tersisa ke Jepang. Total ada 3,746 ranjau yang ditebar di fase terakhir ini. B-29 yang menjalankan operasi penebaran ranjau biasanya membawa muatan seberat 5,4 hingga 5,8 ton, yang terdiri dari ranjau 500 kg dan 1,000 kg. Campurannya tergantung ranjau yang tersedia. Rombongan B-29 yang menjatuhkan ranjau menggunakan taktik yang serupa dengan pengeboman bom bakar. Mereka terbang di malam hari, dan terbang agak berjauhan sehingga sulit disasar pertahanan udara lawan. Terbang berjauhan juga mengurangi keletihan pilot, memperpanjang usia mesin dan menambah jumlah muatan yang dapat dibawa. Pengeboman memakai teknik radar bombing di ketinggian rendah (5,000-6,000 kaki), dan komputasi titik pelepasan diatur untuk menyesuaikan dengan ranjau udara yang diperlambat dengan parasut. Admiral Nimitz menyebut hasil dari Operasi Starvation sebagai sesuatu yang fenomenal. Total terdapat 700,000 ton hingga 1,250,000 ton lainnya yang ditenggelamkan maupun dirusak. Selain banyaknya loss kapal, Jepang juga kehilangan waktu berharga saat kapal-kapalnya harus duduk diam di pelabuhan menunggu ladang ranjau yang telah ditebar, disapu terlebih dahulu. Perkapalan ke pelabuhan-pelabuhan industri turun drastis dari 800,000 ton di Maret 1945 ke 250,000 ton di bulan Juli, meskipun perubahan rute telah diusahakan oleh Jepang. Lalu lintas di laut-laut Jepang menurun drastis dan ini mengakibatkan kekurangan komoditas kunci bagi Jepang. Jepang juga tidak mampu memenuhi kebutuhan makanan warganya dengan memadai, bahkan setelah memprioritaskan pengiriman makanan di atas komoditas vital lainnya. Pangeran Fumimaro Konoe sendiri mengatakan bahwa penenggelaman kapal-kapal Jepang dari udara dan penebaran ranjau laut oleh B-29 di pelabuhan Jepang, sama efektifnya dengan serangan B-29 ke industri Jepang di saat-saat akhir perang, ketika semua makanan dan material penting tidak dapat mencapai home island Jepang. Kesuksesan yang luar biasa dari operasi penebaran ranjau ini sama sekali tidak diantisipasi oleh pemimpin-pemimpin militer atas. Apalagi mengingat bahwa Jepang mengandalkan transportasi laut di Laut pedalaman karena infrastruktur perkeretaan yang tidak cukup. Sampai terbukti oleh Operasi Starvation, peran mine warfare secara strategis masih dianggap remeh. Jika memang dipikirkan, operasi penebaran ranjau ofensif dalam skala besar akan dilakukan lebih awal dalam perang, dan dengan sumber daya yang lebih. Bisa jadi Joint Chief of Staff akan mempertimbangkan ulang perencanaan Operasi Downfall yang kontroversial.
rdf:langString 飢餓作戦(きがさくせん、Operation Starvation)または餓死作戦は、太平洋戦争末期にアメリカ軍が行った日本周辺の機雷封鎖作戦の作戦名である。この作戦はアメリカ海軍が立案し、主にアメリカ陸軍航空軍の航空機によって実行された。日本の内海航路や朝鮮半島航路に壊滅的打撃を与え、戦後も海上自衛隊の戦術思想や日本の海運に影響を残した。
rdf:langString 기아 작전은 미군의 육군 항공대에 의해 실행된 제2차 세계 대전의 기뢰 매설 작전으로, 일본의 항구와 수로에 기뢰를 매설하여 적 함선을 파괴하기 위해 실행된 작전이다.
rdf:langString Операция «Голод» — военно-морская операция по минированию, проводившаяся во время Второй мировой войны ВВС США с целью помешать японскому судоходству.
rdf:langString 飢餓行動(日语:飢餓作戦/きがさくせん?、Operation Starvation)是指同盟國在二戰末期對日本補給線的打擊,令日本國內及其海外領土造成飢荒。其中空中布设水雷。该作战从1945年3月27日开始,到同年8月15日为止。美军从提尼安岛航空基地起飞了1,150架次的B-29轰炸机,布设了超过12,000枚的水雷,对日本的战时经济,进行了致命的打击,也间接导致了日本的无条件投降。 這種對日本航海路線上進行的毀滅性打擊,影響了戰後韓國和日本的海上戰鬥思維。
xsd:nonNegativeInteger 6350
xsd:string 15 aircraft lost

data from the linked data cloud