Mughal clothing

http://dbpedia.org/resource/Mughal_clothing

Mughal clothing refers to clothing developed by the Mughals in the 16th, 17th and 18th centuries throughout the extent of their empire in the Indian subcontinent. It was characterized by luxurious styles and was made with muslin, silk, velvet and brocade. Elaborate patterns including dots, checks, and waves were used with colors from various dyes including cochineal, sulfate of iron, sulfate of copper and sulfate of antimony were used. rdf:langString
Pakaian Mughal mengacu pada mode pakaian yang dikembangkan oleh Kesultanan Mughal pada abad 16, 17 dan 18 di seluruh wilayah kekuasaan mereka di anak benua India. Ciri-cirinya bernuansa mewah dan dibuat dengan kain muslin, sutra, beludru dan brokat. Pola rumit seperti titik, kotak dan gelombang dengan warna dari berbagai bahan pewarna cochineal, sulfat besi, sulfat tembaga dan sulfat antimon. rdf:langString
rdf:langString Mughal clothing
rdf:langString Pakaian Mughal
xsd:integer 47203112
xsd:integer 1124678899
rdf:langString Mughal clothing refers to clothing developed by the Mughals in the 16th, 17th and 18th centuries throughout the extent of their empire in the Indian subcontinent. It was characterized by luxurious styles and was made with muslin, silk, velvet and brocade. Elaborate patterns including dots, checks, and waves were used with colors from various dyes including cochineal, sulfate of iron, sulfate of copper and sulfate of antimony were used. Men traditionally wore long over-lapping coat known as Jama with patka sash tied around on the waist and " "Paijama" style pants were worn (leg coverings that gave the English word pajama) under the Jama. A "pagri" (turban) was worn on the head to complete the outfit. Women wore "shalwar", churidar", "dhilja", "gharara", and "farshi". They wore much jewelry including earrings, nose jewelry, necklaces, bangles, belts, and anklets. Other clothing types included: "peshwaz" style robes and "yalek" robes. Pagri styles included: "", in four segments, the dome shaped "", "", "", embroidered "", and embroidered and velvet "". Shoe styles included jhuti", "kafsh", "charhvan", "salim shahi" and "khurd nau" and were curved up at the front. Lucknow was known for its shoes and threading embroidery with gold and silver aughi during the era. Mughal emperor turbans usually had turban ornaments on them. They were made of gold and precious gems such as rubies, diamonds, emeralds and sapphire.They wore a ring on every finger
rdf:langString Pakaian Mughal mengacu pada mode pakaian yang dikembangkan oleh Kesultanan Mughal pada abad 16, 17 dan 18 di seluruh wilayah kekuasaan mereka di anak benua India. Ciri-cirinya bernuansa mewah dan dibuat dengan kain muslin, sutra, beludru dan brokat. Pola rumit seperti titik, kotak dan gelombang dengan warna dari berbagai bahan pewarna cochineal, sulfat besi, sulfat tembaga dan sulfat antimon. Laki-laki secara tradisional mengenakan mantel panjang tumpang tindih yang dikenal sebagai dengan selempang patka diikatkan di pinggang dan celana gaya Paijama (piyama) sebagai setelan bawah. Umumnya pagri (serban) dipakai di kepala untuk melengkapi pakaian Wanita, semacam mengenakan shalwar, , dhilja, garara dan farshi. Mereka memakai banyak perhiasan termasuk anting-anting, perhiasan hidung, kalung, gelang, ikat pinggang dan gelang kaki. Jenis pakaian lainnya termasuk : jubah gaya peshwaz dan yalek. Gaya pagri termasuk : Chau-goshia, dalam empat segmen, kubah berbentuk qubbedar, kashiti, dupalli, bordiran nukka dar dan beludru mandil. Gaya sepatu termasuk jhuti, kafsh, charhvan, salim shahi dan khurd nau yang bentuknya melengkung ke atas di bagian depan. Lucknow dikenal dengan sepatunya dan sulaman benang darii emas dan perak. Serban Kaisar Mughal biasanya memiliki hiasan berbeda yang terbuat dari emas dan permata berharga seperti rubi, berlian, zamrud dan safir.
xsd:nonNegativeInteger 14123

data from the linked data cloud