Mohamed Taib bin Haji Abdul Samad

http://dbpedia.org/resource/Mohamed_Taib_bin_Haji_Abdul_Samad

Mohamed Taib bin Haji Abdul Samad (1858–1925), also known as Haji Mohamed Taib was a significant merchant in the early history of Kuala Lumpur, Malaysia. Haji Taib was born in Batusangkar, West Sumatra and moved to Kuala Lumpur at 18 years old. He owned tin mines, plantation land and large numbers of houses and shops mostly in Malay Street (Jalan Melayu), Kuala Lumpur. He was a close acquaintance of Sultan Abdul Samad. In the late of 19th century, Haji Taib was one of the wealthiest merchants and development centre of city, Kampung Baru. He had 10 children, six sons and four daughters. His brother, Haji Abbas bin Haji Abdul Samad, also regarded as prominent merchants in Kuala Lumpur and surrounding area. Today, there is a street named after him in the heart of Kuala Lumpur, known as 'Loron rdf:langString
Haji Mohamed Taib bin Haji Abdul Samad (1858-1925) adalah pengusaha Semenanjung Melayu yang cukup terkenal pada masa kolonialisme Inggris. Mohamed Taib merupakan seorang Minangkabau yang lahir di Rao Rao, Tanah Datar, Sumatra Barat. Dia pergi merantau ke Malaysia pada usia 18 tahun. Semula, ia berdagang barang-barang perhiasan di Selangor. Kemudian ia menanamkan modalnya ke pertambangan timah dan perkebunan. Dari usaha itu ia memiliki kekayaan yang cukup besar. Pada masanya, Mohamed Taib merupakan salah satu orang terkaya di Kuala Lumpur. Dia memiliki sejumlah rumah besar, toko, serta properti yang terbentang dari Royal Selangor Club, Jalan Gombak, Jalan Ipoh, hingga Kampung Batu di Kuala Lumpur. Dia juga memiliki tanah seluas 25 hektare untuk pertambangan di Semenyih. rdf:langString
rdf:langString Mohamed Taib bin Haji Abdul Samad
rdf:langString Mohamed Taib bin Haji Abdul Samad
xsd:integer 48762219
xsd:integer 1082919329
rdf:langString Mohamed Taib bin Haji Abdul Samad (1858–1925), also known as Haji Mohamed Taib was a significant merchant in the early history of Kuala Lumpur, Malaysia. Haji Taib was born in Batusangkar, West Sumatra and moved to Kuala Lumpur at 18 years old. He owned tin mines, plantation land and large numbers of houses and shops mostly in Malay Street (Jalan Melayu), Kuala Lumpur. He was a close acquaintance of Sultan Abdul Samad. In the late of 19th century, Haji Taib was one of the wealthiest merchants and development centre of city, Kampung Baru. He had 10 children, six sons and four daughters. His brother, Haji Abbas bin Haji Abdul Samad, also regarded as prominent merchants in Kuala Lumpur and surrounding area. Today, there is a street named after him in the heart of Kuala Lumpur, known as 'Lorong Haji Taib'.
rdf:langString Haji Mohamed Taib bin Haji Abdul Samad (1858-1925) adalah pengusaha Semenanjung Melayu yang cukup terkenal pada masa kolonialisme Inggris. Mohamed Taib merupakan seorang Minangkabau yang lahir di Rao Rao, Tanah Datar, Sumatra Barat. Dia pergi merantau ke Malaysia pada usia 18 tahun. Semula, ia berdagang barang-barang perhiasan di Selangor. Kemudian ia menanamkan modalnya ke pertambangan timah dan perkebunan. Dari usaha itu ia memiliki kekayaan yang cukup besar. Pada masanya, Mohamed Taib merupakan salah satu orang terkaya di Kuala Lumpur. Dia memiliki sejumlah rumah besar, toko, serta properti yang terbentang dari Royal Selangor Club, Jalan Gombak, Jalan Ipoh, hingga Kampung Batu di Kuala Lumpur. Dia juga memiliki tanah seluas 25 hektare untuk pertambangan di Semenyih. Mohamed Taib juga berjasa meneroka kawasan Chow Kit dan Kampung Bahru di Kuala Lumpur. Untuk mengenang jasa-jasanya, namanya diabadikan menjadi beberapa ruas jalan di Kuala Lumpur. Lorong Haji Taib merupakan salah satu pusat perniagaan terkemuka di Kuala Lumpur.
xsd:nonNegativeInteger 2227

data from the linked data cloud