Mandau (knife)

http://dbpedia.org/resource/Mandau_(knife) an entity of type: Thing

Das Mandau (malay. = Kopfjäger, auch Parang Ihlang, Baieng, Duku, Kamping, Malab, Malat, Mando, Parang Ilang) ist ein Schwert der Dayak aus Malaysia. rdf:langString
Mandau is the traditional weapon of the Dayak people of Borneo. It is also known as Parang Ilang among the Bidayuh, Iban and Penan people, Malat by the Kayan people or Baieng by the Kenyah people or Bandau by Lun Bawang or Pelepet/Felepet by Lundayeh. Mandau is mostly ceremonial. However, a less elaborate version called Ambang is used as an everyday practical tool. Associated with the Headhunting Ceremony, where people would gather to attack other tribes, and gather heads to be used in various festivities, Mandau is both a work of art in itself and a weapon. rdf:langString
Mando (Mandau) adalah senjata tajam sejenis parang yang berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan. Mandau termasuk ke dalam salah satu , yang penggunaanya secara umum dimulai pada abad 17 - 18.[1] Berbeda dengan senjata tradisional sejenis parang lainya, mando benar-benar dikemas dengan sangat cantik. Hampir di seluruh bagian mandao memiliki ukiran - ukiran unik di bagian bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai tambahan lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud memperindah bilah mandau. rdf:langString
Il Mandau o Parang Ihlang è una spada corta (nemmeno un metro) dell'Sud-Est Asiatico tipica dei cacciatori di teste del Borneo e dei Daiachi. Ha lama monofilare, stretta, con punta sbieca e contro-taglio spesso decorato più corto del filo. L'impugnatura è spesso decorata con piume, peli di animale e/o filo colorato. La varietà Parang Pandit presenta una punta squadrata o comunque non appuntita e la lama che forma un angolo di circa 150° con l'elsa, e della stessa lunghezza del Mandau. rdf:langString
rdf:langString Mandau (Waffe)
rdf:langString Mandau
rdf:langString Mandau
rdf:langString Mandau (knife)
rdf:langString Mandau
rdf:langString Mandau
xsd:integer 5473603
xsd:integer 1100988438
rdf:langString Wood, antler or bone fittings, animal or human hair
rdf:langString A Mandau complete with a Langgei Puai , pre-1927.
xsd:integer 350
rdf:langString Borneo
rdf:langString Sword, Cutlass, Ceremonial Knife
rdf:langString Dayak
rdf:langString Das Mandau (malay. = Kopfjäger, auch Parang Ihlang, Baieng, Duku, Kamping, Malab, Malat, Mando, Parang Ilang) ist ein Schwert der Dayak aus Malaysia.
rdf:langString Mandau is the traditional weapon of the Dayak people of Borneo. It is also known as Parang Ilang among the Bidayuh, Iban and Penan people, Malat by the Kayan people or Baieng by the Kenyah people or Bandau by Lun Bawang or Pelepet/Felepet by Lundayeh. Mandau is mostly ceremonial. However, a less elaborate version called Ambang is used as an everyday practical tool. Associated with the Headhunting Ceremony, where people would gather to attack other tribes, and gather heads to be used in various festivities, Mandau is both a work of art in itself and a weapon.
rdf:langString Mando (Mandau) adalah senjata tajam sejenis parang yang berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan. Mandau termasuk ke dalam salah satu , yang penggunaanya secara umum dimulai pada abad 17 - 18.[1] Berbeda dengan senjata tradisional sejenis parang lainya, mando benar-benar dikemas dengan sangat cantik. Hampir di seluruh bagian mandao memiliki ukiran - ukiran unik di bagian bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai tambahan lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud memperindah bilah mandau. Mando (ejaan Indonesia: Mandau, adalah ejaan yang salah) berasal dari bahasa Dayak Kalimantan Tengah, yaitu asal kata "Man" yaitu singkatan dari kata "kuman" yang bearti "makan" dan dibentuk dari kata "do" yaitu singkatan dari kata "dohong" yakni pisau belati khas Kalimantan tengah. Jadi secara harafiah Mando bearti "makan Dohong", maksudnya adalah karena sejak senjata mando menjadi populer di kalimantan tengah, dohong yang merupakan senjata pisau terawal milik Dayak Ngaju kal-teng menjadi kalah populer atau tergerus kalah oleh mando. Kekalahan populer dohong tersebut menyebabkan sebutan untuk jenis parang yang mengalahinya kemudian disebut "mando". Suku Dayak dengan senjata Mandaonya terkenal kejam dan ahli dalam peperangan, kelompok klan mereka melawan bangsa-bangsa lain yang datang ke pulau kalimantan, termasuk bangsa Melayu dan Bangsa Austronesia, karena seringnya peperangan antar klan dan bangsa-bangsa yang datang ke pulau kalimantan, Pedang mandau menjadi terkenal dengan bilah senjatanya yang tajam dan digunakan untuk memenggal kepala musuh-musuhnya (adat Pengayauan suku Dayak) hingga para bangsa lainnya tidak berani memasuki daerah mereka. Hingga sampai dengan sekarang Mandao menjadi sebutan nama sebuah senjata adat asli Pulau Kalimantan.arti mandao sebenarnya dari suku dayak katulistiwa. dau teraebut artinya senjata. man artinya keberanian . yang dianu suku tionghoa pedalaman
rdf:langString Il Mandau o Parang Ihlang è una spada corta (nemmeno un metro) dell'Sud-Est Asiatico tipica dei cacciatori di teste del Borneo e dei Daiachi. Ha lama monofilare, stretta, con punta sbieca e contro-taglio spesso decorato più corto del filo. L'impugnatura è spesso decorata con piume, peli di animale e/o filo colorato. La varietà Parang Pandit presenta una punta squadrata o comunque non appuntita e la lama che forma un angolo di circa 150° con l'elsa, e della stessa lunghezza del Mandau. Queste armi sono state rese celebri dal romanziere italiano Emilio Salgari (1862-1911) che ne fece l'arma d'elezione, unitamente al kriss, dei pirati di Sandokan.
rdf:langString Single edge, one side convex and concave on the other side
rdf:langString Antler/deer horn, wood, animal or human hair
rdf:langString Yes
xsd:nonNegativeInteger 6320

data from the linked data cloud