Malangbang

http://dbpedia.org/resource/Malangbang

Malangbang or melambang is a type of medieval sailing ship from Indonesia. It is mentioned mainly in the History of Banjar. The name "malangbang" is considered to originate from the Old Javanese language, malabong (malaboṅ) which refers to a particular type of boat. Malangbang is one of Majapahit's main naval vessel types after jong and kelulus. Not much is known about this type of ship, apart from the fact that it also used oar beside the sails to propel it, broad and flat-bottomed, and was a "medium-sized" ship, between the size of jong and kelulus, larger and faster than pilang (pelang). rdf:langString
Malangbang atau melambang adalah sebuah jenis kapal layar abad pertengahan dari Indonesia. Ia disebutkan terutama pada Hikayat Banjar. Nama "malangbang" dianggap berasal dari bahasa Jawa Kuno, yaitu malabong (malaboṅ) yang berarti jenis perahu tertentu.:1092 Malangbang adalah salah satu dari kapal perang utama Majapahit setelah jong dan kelulus. Tidak banyak yang diketahui dari jenis kapal ini, selain dari fakta bahwa kapal itu juga menggunakan dayung selain layarnya untuk bergerak, lebar dan berlambung datar, dan merupakan kapal berukuran "sedang", antara ukuran jong dan kelulus, lebih besar dari pilang (pelang). rdf:langString
rdf:langString Malangbang
rdf:langString Malangbang
xsd:integer 61820346
xsd:integer 1112580751
rdf:langString Malangbang or melambang is a type of medieval sailing ship from Indonesia. It is mentioned mainly in the History of Banjar. The name "malangbang" is considered to originate from the Old Javanese language, malabong (malaboṅ) which refers to a particular type of boat. Malangbang is one of Majapahit's main naval vessel types after jong and kelulus. Not much is known about this type of ship, apart from the fact that it also used oar beside the sails to propel it, broad and flat-bottomed, and was a "medium-sized" ship, between the size of jong and kelulus, larger and faster than pilang (pelang). Lambu Mangkurat of Banjarmasin used a malangbang named Si Prabayaksa to travel to Majapahit. Quote from the Chronicle of Banjar: He sailed in full state on board the yacht (original: malangbang) called Prabayaksa, availing himself of the insignia of royalty left by his father Ampu Jatmaka: two vertical streamers adorned with gold, two tasseled staves adorned with gold, four pennons decorated with gold paint, a braided streamer looking like a centipede embroidered with gold thread and twenty pikes with tufts of red feathers adorned with spangles of gold; his lances had biring blades inlaid with gold, their shafts where decorated with dark-red and gold paint, not to mention two state sunshades decorated with gold paint, two state lances shaped like frangipani buds, inlaid with gold and with their shafts banded with gold. The yacht was adorned with marquetry of gold; its sails were of the finest cloth; the clew-lines, the stays and the sheets were of silk and had tassels of pearls; the rudder was of timbaga suasa (a copper and gold alloy), the oars of iron-wood with bands of gold and the anchor gear of undamascened steel. The ships sailing behind her were also fully dressed.
rdf:langString Malangbang atau melambang adalah sebuah jenis kapal layar abad pertengahan dari Indonesia. Ia disebutkan terutama pada Hikayat Banjar. Nama "malangbang" dianggap berasal dari bahasa Jawa Kuno, yaitu malabong (malaboṅ) yang berarti jenis perahu tertentu.:1092 Malangbang adalah salah satu dari kapal perang utama Majapahit setelah jong dan kelulus. Tidak banyak yang diketahui dari jenis kapal ini, selain dari fakta bahwa kapal itu juga menggunakan dayung selain layarnya untuk bergerak, lebar dan berlambung datar, dan merupakan kapal berukuran "sedang", antara ukuran jong dan kelulus, lebih besar dari pilang (pelang). Sebuah malangbang digunakan ketika Lambu Mangkurat dari Banjarmasin bepergian melalui laut ke Majapahit untuk meminta pendamping berdarah kerajaan untuk seorang putri setempat. Dia menyiapkan armadanya, bersama dengan malangbang negara bernama Si Prabayaksa (yang juga merupakan nama dalem ageng keraton Jawa Tengah), yang didekorasi dengan sangat berlebihan. Kutipan dari Hikayat Banjar: Dia berlayar dengan kondisi penuh di atas kapal pesiarnya (transkipsi asli: malangbang) bernama Prabayaksa, memanfaatkan lambang kerajaan yang ditinggalkan oleh ayahnya Ampu Jatmaka: dua pita vertikal dihiasi dengan emas, dua tongkat rumbai dihiasi dengan emas, empat pennon dihiasi dengan cat emas, pita kepang yang tampak seperti kelabang yang disulam dengan benang emas dan dua puluh tombak dengan jumbai bulu merah yang dihiasi rintik emas; tombaknya memiliki bilah biring bertatahkan emas, galah mereka di mana dihiasi dengan cat merah gelap dan emas, belum lagi dua payung negara dihiasi dengan cat emas, dua tombak negara berbentuk seperti tunas kamboja, bertatahkan emas dan dengan poros mereka diikat dengan emas. Dan malangbang itu bertatah emas, layarnya sachlat ainalbanat, tali bubutan dan tamberang dan tali klatnya mastuli, sama berumbai-umbaikan mutiara, kemudinya tembaga suasa, dayungnya hulin bertabu-tabukan emas, tali sauhnya besi malila.:294-297
xsd:nonNegativeInteger 7575

data from the linked data cloud