Japanese management culture

http://dbpedia.org/resource/Japanese_management_culture

Bei der japanischen Managementkultur handelt es sich um einen Führungsstil, der vor allem in wirtschaftlich unstabilen Zeiten mit der hohen Wertschätzung zu Mitarbeitern und Produktionstechniken, abgeleitet von japanischen Lebens- und Arbeitsphilosophien beziehungsweise Methoden, in Japan gängig Anwendung findet. Dieser japanische Führungsstil im Management weist starke Parallelen zur japanischen Menschenführung auf, die auch als Leadership bekannt ist. rdf:langString
Japanese management culture refers to working philosophies or methods in Japan. It included concepts and philosophies such as just in time, kaizen and total quality management. rdf:langString
日本的経営(にほんてきけいえい)とは、日本型雇用システムをはじめとする、日本特有の経営慣行を指す言葉。 rdf:langString
Японская культура управления, которая широко известна на Западе, в общем случае относится к крупнейшим корпорациям Японии. Эти флагманы японской экономики предлагают своим рабочим большие зарплаты, безопасный наём и рабочие условия. Эти компании и их рабочие относятся к элите бизнеса. В меньшей степени для нового поколения, но всё же карьера в такой компании ― это мечта многих юных людей в Японии. Работу получают только лучшие представители молодёжи. Квалификация для найма ограничена выпускниками лучших тридцати колледжей и Японии. rdf:langString
日本式經營(日语:日本的経営、にほんてきけいえい)指的是流行於日本的經營模式。其特徵包括企業之間的交叉持股、畢業生統一採用、、年功序列等特徵。這些特徵中的部分自昭和初期就開始出現,經二戰和戰後的經濟民主化過程得到強化。但在日本泡沫經濟崩潰之後,日本式經營特徵被嚴重動搖。 rdf:langString
La cultura japonesa en Gestión Empresarial a menudo es interpretada en Occidente solo por las grandes corporaciones del Japón y se caracteriza por proporcionar a sus trabajadores buenos salarios,​ seguridad en el empleo y un gran interés en la mejora del clima laboral. rdf:langString
Manajemen gaya Jepang merupakan suatu sistem manajemen yang dianut oleh bangsa Jepang dalam meraih kunci kesuksesan di bidang pembangunan ekonomi pasca Perang Dunia II. Sistem ini mencuri perhatian para cendekiawan bangsa lain karena dalam waktu kurang dari 40 tahun, Jepang mampu bangkit dari keterpurukan dan menjadi salah satu pemimpin dunia dalam bidang industrial, ilmu pengetahuan dan teknologi. Manajemen Jepang ini dianggap unik karena mengacu pada tradisi Zen dan Samurai yang didominasi oleh ciri efektivitas, efisiensi dan produktivitas tinggi. Manajemen gaya jepang yang dianut ini memiliki empat elemen utama, yaitu: rdf:langString
rdf:langString Japanische Managementkultur
rdf:langString Gestión empresarial en Japón
rdf:langString Manajemen gaya Jepang
rdf:langString Japanese management culture
rdf:langString 日本的経営
rdf:langString Японская культура управления
rdf:langString 日本式經營
xsd:integer 2849675
xsd:integer 1123153153
rdf:langString La cultura japonesa en Gestión Empresarial a menudo es interpretada en Occidente solo por las grandes corporaciones del Japón y se caracteriza por proporcionar a sus trabajadores buenos salarios,​ seguridad en el empleo y un gran interés en la mejora del clima laboral. Estas empresas y sus empleados son la élite empresarial de Japón por lo que las nuevas generaciones en Japón sueñan con una carrera en estas empresas, pero solo unos pocos alcanzan esos puestos de trabajo. La calificación para estos empleos se limita a pocos hombres y mujeres que se gradúan de las treinta mejores universidades en Japón.
rdf:langString Bei der japanischen Managementkultur handelt es sich um einen Führungsstil, der vor allem in wirtschaftlich unstabilen Zeiten mit der hohen Wertschätzung zu Mitarbeitern und Produktionstechniken, abgeleitet von japanischen Lebens- und Arbeitsphilosophien beziehungsweise Methoden, in Japan gängig Anwendung findet. Dieser japanische Führungsstil im Management weist starke Parallelen zur japanischen Menschenführung auf, die auch als Leadership bekannt ist.
rdf:langString Japanese management culture refers to working philosophies or methods in Japan. It included concepts and philosophies such as just in time, kaizen and total quality management.
rdf:langString Manajemen gaya Jepang merupakan suatu sistem manajemen yang dianut oleh bangsa Jepang dalam meraih kunci kesuksesan di bidang pembangunan ekonomi pasca Perang Dunia II. Sistem ini mencuri perhatian para cendekiawan bangsa lain karena dalam waktu kurang dari 40 tahun, Jepang mampu bangkit dari keterpurukan dan menjadi salah satu pemimpin dunia dalam bidang industrial, ilmu pengetahuan dan teknologi. Manajemen Jepang ini dianggap unik karena mengacu pada tradisi Zen dan Samurai yang didominasi oleh ciri efektivitas, efisiensi dan produktivitas tinggi. Manajemen gaya jepang yang dianut ini memiliki empat elemen utama, yaitu: 1. * Kebersamaan (Collectivism), dimana nilai kebersamaan mampu mempertahankan efektivitas dan semangat kerja (morale) untuk menghasilkan konsensus (nemawashi) sebelum mengambil keputusan. 2. * Kesamaan (Homogeneity), dimana letak geografis Jepang yang menyendiri dan terisolasi laut membuat masyarakat Jepang memiliki nilai kesamaan; saling pengertian dan percaya. "Ishin den shin" (Paham tanpa perlu dibicarakan), istilah ini menggambarkan bahwa Jepang menjunjung tinggi komunikasi vertikal maupun horizontal; struktur organisasi sederhana; dan uraian pekerjaan yang tegas. 3. * Falsafah Confusius, yang telah dikenalkan sejak abad ke-4 oleh Kaum Samurai. Falsafah ini mengajarkan tentang arti setia dan patuh terhadap senior atau atasan; kewajiban atasan terhadap bawahan; dan kerja keras. 4. * Tingkat pendidikan tinggi, dimana 90% penduduknya telah menyelesaikan studi sekolah menengah mampu menyukseskan Jepang dalam menyelesaikan Program Pengendalian Mutu (QCC). Keempat elemen diatas mempengaruhi ciri utama manajemen Jepang yaitu karyawan dianggap sebagai sumber daya utama dengan memberikan penghargaan berupa: 1. * "Shusin koyo" yang berarti mempekerjakan karyawan seumur hidup (lifetime employment), dimana kesuksesan sistem ini tergantung dari sifat pribadi yang bersangkutan (seperti loyalitas). 2. * "Nenko" yang berarti promosi dan gaji berdasarkan tingkat senioritas. Di Jepang, karyawan dengan tingkat pendidikan; masa kerja; dan prestasi berbeda akan mendapat gaji yang sama. Mungkin dipandang tidak adil, namun bagi mereka yang berbakat pasti disediakan tugas dan posisi khusus. 3. * Pelatihan dan pengembangan, yang dilakukan terus-menerus sepanjang perjalanan karier. Melalui hal ini, diharapkan tiap karyawan mampu mengerjakan semua pekerjaan perusahaan. Jepang menerapkan sistem pelatihan in house (mengundang ahli-ahli universitas dan lembaga pendidikan sebagai pembicara), sistem ini membuat program pengembangannya semakin terkenal seperti Pengendalian Mutu Terpadu (Total Quality Control); Gugus Kendali Mutu (Quality Control Circle); dan Just In Time (JIT). 4. * Kerja sama kelompok, mampu mengubah mind-set masyarakatnya menganggap lingkungan sebagai tempat bermasyarakat bukan hanya tempat mencari nafkah. Sikap ini mencerminkan rasa kebanggaan dan keberhasilan terhadap perusahaan. 5. * Konsensus dalam pengambilan keputusan atau disebut "Ringi" (pengambilan keputusan di perusahaaan berdasarkan persetujuan yang berwenang). 6. * "Bottom up approach", dengan menempatkan manajer senior sebagai fasilitator dan manajer menengah sebagai pendorong. 7. * Penilaian karya yang rumit dilakukan berdasarkan sifat kepribadian masing-masing karyawan. 8. * Jaminan sosial, berupa perumahan; tunjangan transportasi; asrama untuk yang belum berkeluarga; beasiswa untuk anak karyawan dan pinjaman bunga rendah untuk perumahan. Hal ini sesuai dengan istilah "Keluarga besar" bagi perusahaan di Jepang.
rdf:langString 日本的経営(にほんてきけいえい)とは、日本型雇用システムをはじめとする、日本特有の経営慣行を指す言葉。
rdf:langString Японская культура управления, которая широко известна на Западе, в общем случае относится к крупнейшим корпорациям Японии. Эти флагманы японской экономики предлагают своим рабочим большие зарплаты, безопасный наём и рабочие условия. Эти компании и их рабочие относятся к элите бизнеса. В меньшей степени для нового поколения, но всё же карьера в такой компании ― это мечта многих юных людей в Японии. Работу получают только лучшие представители молодёжи. Квалификация для найма ограничена выпускниками лучших тридцати колледжей и Японии.
rdf:langString 日本式經營(日语:日本的経営、にほんてきけいえい)指的是流行於日本的經營模式。其特徵包括企業之間的交叉持股、畢業生統一採用、、年功序列等特徵。這些特徵中的部分自昭和初期就開始出現,經二戰和戰後的經濟民主化過程得到強化。但在日本泡沫經濟崩潰之後,日本式經營特徵被嚴重動搖。
xsd:nonNegativeInteger 10686

data from the linked data cloud