Burasa

http://dbpedia.org/resource/Burasa an entity of type: Thing

Burasa oder Buras ist eine in der indonesischen Provinz Sulawesi Selatan (Süd-Sulawesi) gängige Variante des unter verschiedenen Namen in ganz Südostasien verbreiteten Reiskuchens Ketupat. In beiden Fällen handelt es sich um in Pflanzenblättern gekochten, zu Quadern gepressten Reis, der als Beilage zu diversen Fleisch- und Fischgerichten serviert wird. Während Ketupat aus ungewürztem Reis besteht, der in ein Paket aus Palmenblättern gewickelt wird, wird der Reis für Burasa gewürzt, in Kokosmilch gekocht und in Bananenblätter eingewickelt. Burasa wird vor allem mit den muslimischen, südsulawesischen Volksgruppen der Bugis und Makassaren assoziiert. rdf:langString
Burasa (['bu:rasaʔ]) (also burasa', burasak or buras) is an Indonesian rice dumpling, cooked with coconut milk packed inside a banana leaf pouch. It is similar to lontong, but with a richer flavour acquired from the coconut milk. It is a delicacy of the Bugis and Makassar people of South Sulawesi. It is also a dish associated with the Bugis diaspora, notably in the Malaysian states of Johor, Selangor, Sabah, and Sarawak where there are large established communities. It is often consumed as a staple to replace steamed rice or ketupat, and a popular accompaniment to a rich dish of chicken braised with galangal (ayam masak lengkuas in Malay, likku or lekku in Buginese). rdf:langString
Burasa adalah salah satu panganan khas masyarakat Bugis dan Makassar di Sulawesi Selatan. Panganan ini dikenal juga dengan nama lapat, lontong bersantan atau burasa. Bentuknya hampir mirip dengan lontong namun agak pipih dan dimasak dengan cara tersendiri. Burasa merupakan makanan yang selalu ada pada hari lebaran, biasanya tersaji bersama coto makassar ataupun opor ayam. rdf:langString
rdf:langString Burasa
rdf:langString Burasa
rdf:langString Burasa
rdf:langString Burasa
rdf:langString Burasa
xsd:integer 42392121
xsd:integer 1114692833
rdf:langString Buras, burasa', burasak
rdf:langString Burasa, served with serundeng
xsd:integer 250
rdf:langString Burasa oder Buras ist eine in der indonesischen Provinz Sulawesi Selatan (Süd-Sulawesi) gängige Variante des unter verschiedenen Namen in ganz Südostasien verbreiteten Reiskuchens Ketupat. In beiden Fällen handelt es sich um in Pflanzenblättern gekochten, zu Quadern gepressten Reis, der als Beilage zu diversen Fleisch- und Fischgerichten serviert wird. Während Ketupat aus ungewürztem Reis besteht, der in ein Paket aus Palmenblättern gewickelt wird, wird der Reis für Burasa gewürzt, in Kokosmilch gekocht und in Bananenblätter eingewickelt. Burasa wird vor allem mit den muslimischen, südsulawesischen Volksgruppen der Bugis und Makassaren assoziiert. Buras wird hergestellt, indem der Reis mit Daun Salam (indonesisches Lorbeerblatt) und Salz gewürzt und in Kokosmilch bis etwa der Hälfte der Garzeit gekocht wird, bis die gesamte Kokosmilch vom Reis aufgenommen ist. Dann wird der Reis in Zylinder- oder Kissenformen in Bananenblätter gewickelt und mit Fäden aus Bananenblattfasern (oder auch einer anderen Art von Fäden) gesichert. Die Reispakete werden dann weiter gedämpft, bis sie vollständig durchgegart sind. Die Herstellung ist umständlich, da der Koch- und Garvorgang mehrere Stunden dauert. Burasa ist eine klassische Beilage zu Coto Makassar, einer aus Makassar stammenden Rindfleischsuppe. Es wird auch als Snack mit Serundeng (gewürztem und geriebenem Kokosnussgranulat), hart gekochtem Ei, Sambal Kacang (würzige Erdnusssauce), Konro, Pallubasa oder Nasu Lekku (Huhn in Galangalgewürz) verzehrt. Der Reiskuchen ist ein fester Bestandteil der Mahlzeiten anlässlich des Festes des Fastenbrechens. Die Bugis und Makassaren verwendeten Burasa oft als Nahrungsvorrat während des Segelns oder auf Reisen.
rdf:langString Burasa (['bu:rasaʔ]) (also burasa', burasak or buras) is an Indonesian rice dumpling, cooked with coconut milk packed inside a banana leaf pouch. It is similar to lontong, but with a richer flavour acquired from the coconut milk. It is a delicacy of the Bugis and Makassar people of South Sulawesi. It is also a dish associated with the Bugis diaspora, notably in the Malaysian states of Johor, Selangor, Sabah, and Sarawak where there are large established communities. It is often consumed as a staple to replace steamed rice or ketupat, and a popular accompaniment to a rich dish of chicken braised with galangal (ayam masak lengkuas in Malay, likku or lekku in Buginese). Burasa is made by steaming the rice until half-cooked, then cooking further in coconut milk mixed with daun salam (Indonesian bay leaf) and salt until all of the coconut milk is absorbed into the rice. Then the half-cooked coconut milk rice is wrapped inside banana leaves in cylindrical or pillow shapes, secured with strings, most commonly from banana leaf fibers. Two cylinders of burasa are usually tied together as one. The rice packages are then steamed further until completely cooked. In Indonesia, burasa can be consumed as a snack with serundeng (spiced desiccated coconut), hard-boiled egg, or sambal kacang (spicy peanut sauce). Bugis and Makassar people often consumed burasa as a replacement to steamed rice or ketupat, usually accompanied with coto Makassar, konro, pallubasa, or lekku. They also often took burasa as food provisions or rations during sailing or travelling.
rdf:langString Burasa adalah salah satu panganan khas masyarakat Bugis dan Makassar di Sulawesi Selatan. Panganan ini dikenal juga dengan nama lapat, lontong bersantan atau burasa. Bentuknya hampir mirip dengan lontong namun agak pipih dan dimasak dengan cara tersendiri. Burasa merupakan makanan yang selalu ada pada hari lebaran, biasanya tersaji bersama coto makassar ataupun opor ayam. Panganan ini terbuat dari beras yang dimasak terlebih dahulu dengan santan yang banyak hingga menjadi nasi lembek dan selanjutnya dibungkus dengan daun pisang. Biasanya dibuat menjadi dua bagian dalam satu ikatan (menggunakan tali rafia atau daun pisang) kemudian direbus hingga matang. Panganan ini juga biasanya ditemui di luar provinsi Sulawesi Selatan seperti Gorontalo atau Kalimantan dan beberapa daerah lain di Indonesia dan Malaysia. Mungkin dikarenakan banyaknya suku Bugis dan Makassar yang merantau dan menetap di daerah-daerah tersebut sehingga panganan ini ikut menjadi bagian dari tradisi hari lebaran di daerah-daerah tersebut. Selain untuk hidangan pada hari lebaran, burasa juga banyak dipilih sebagai makanan untuk bekal dalam perjalanan karena mampu bertahan hingga dua hari. Burasa bisa dikonsumsi dengan sambal kacang, telur rebus atau sambal habang (sambal masak merah) tetapi bagi masyarakat Bugis dan Makassar lebih sering dijadikan teman makan untuk coto makassar, sup konro, pallubasa, nasu lekko' (ayam masak lengkuas versi sulawesi selatan) atau makanan yang berkuah lainnya.
rdf:langString Indonesia, and Malaysia
xsd:nonNegativeInteger 4201
rdf:langString Buras, burasa', burasak
xsd:string Indonesia, andMalaysia
xsd:string Rice,coconut milk, serundeng

data from the linked data cloud