20-point agreement
http://dbpedia.org/resource/20-point_agreement an entity of type: Thing
The 20-point agreement, or the 20-point memorandum, is a list of 20 points drawn up by North Borneo, proposing terms for its incorporation into the new federation as the State of Sabah, during negotiations prior to the formation of Malaysia. In the Malaysia Bill of the Malaysia Agreement some of the twenty points were incorporated, to varying degrees, into what became the Constitution of Malaysia; others were merely accepted orally, thus not gaining legal status. The 20-point agreement often serves as a focal point amongst those who argue that Sabah's rights within the Federation have been eroded over time.
rdf:langString
Perjanjian 20 hal, atau Memorandum 20 hal, adalah sebuah daftar dari 20 hal yang disusun oleh Borneo Utara, mengusulkan persyaratan untuk penggabungan ke dalam federasi baru sebagai Negara Bagian Sabah, selama perundingan sebelum pembentukan Malaysia. Dalam Undang-Undang Malaysia 1963 mengenai Perjanjian Malaysia beberapa dari dua puluh hal ini dimasukkan, dalam tingkat yang berbeda, ke dalam naskah yang kemudian menjadi Konstitusi Malaysia; yang lainnya hanya diterima secara lisan, sehingga tidak mendapatkan status hukum. Perjanjian 20 hal ini sering berfungsi sebagai titik fokus di antara mereka yang berpendapat bahwa hak-hak Sabah dalam Federasi telah terkikis dari waktu ke waktu.
rdf:langString
《二十點協議》(馬來語:Perjanjian 20 Perkara Sabah;英語:20-point agreement)是北婆羅洲(今沙巴)领袖在英国伦敦谈判结束之后,对于成立马来西亚事宜所提呈的基本诉求文件。这份诉求文件并无透过法律程序在立法议会中通过成为一个法律条文,是一份不具有法律地位的备忘录。 尽管如此,《二十点协议》中的部份条文在《马来西亚协定》附录A文件,即《马来西亚法案》中获得采纳,并後來成為《馬來西亞憲法》的一部份。其他條文則獲口頭接納。 《二十點協議》被一些關注沙巴權益人士所質疑,他們認為该協議需要根據社會、經濟和政治的轉變而作出修訂。馬來西亞成立後,一些關注沙巴權益人士批評馬來西亞聯邦政府違反了《二十點協議》的精神,尽管该协议并不具有的法律地位。
rdf:langString
rdf:langString
20-point agreement
rdf:langString
Perjanjian 20 hal
rdf:langString
二十点协议
xsd:integer
10136283
xsd:integer
1123011511
rdf:langString
no
rdf:langString
no
rdf:langString
Malaysia Bill
rdf:langString
no
rdf:langString
no
rdf:langString
The 20-point agreement, or the 20-point memorandum, is a list of 20 points drawn up by North Borneo, proposing terms for its incorporation into the new federation as the State of Sabah, during negotiations prior to the formation of Malaysia. In the Malaysia Bill of the Malaysia Agreement some of the twenty points were incorporated, to varying degrees, into what became the Constitution of Malaysia; others were merely accepted orally, thus not gaining legal status. The 20-point agreement often serves as a focal point amongst those who argue that Sabah's rights within the Federation have been eroded over time.
rdf:langString
Perjanjian 20 hal, atau Memorandum 20 hal, adalah sebuah daftar dari 20 hal yang disusun oleh Borneo Utara, mengusulkan persyaratan untuk penggabungan ke dalam federasi baru sebagai Negara Bagian Sabah, selama perundingan sebelum pembentukan Malaysia. Dalam Undang-Undang Malaysia 1963 mengenai Perjanjian Malaysia beberapa dari dua puluh hal ini dimasukkan, dalam tingkat yang berbeda, ke dalam naskah yang kemudian menjadi Konstitusi Malaysia; yang lainnya hanya diterima secara lisan, sehingga tidak mendapatkan status hukum. Perjanjian 20 hal ini sering berfungsi sebagai titik fokus di antara mereka yang berpendapat bahwa hak-hak Sabah dalam Federasi telah terkikis dari waktu ke waktu.
rdf:langString
《二十點協議》(馬來語:Perjanjian 20 Perkara Sabah;英語:20-point agreement)是北婆羅洲(今沙巴)领袖在英国伦敦谈判结束之后,对于成立马来西亚事宜所提呈的基本诉求文件。这份诉求文件并无透过法律程序在立法议会中通过成为一个法律条文,是一份不具有法律地位的备忘录。 尽管如此,《二十点协议》中的部份条文在《马来西亚协定》附录A文件,即《马来西亚法案》中获得采纳,并後來成為《馬來西亞憲法》的一部份。其他條文則獲口頭接納。 《二十點協議》被一些關注沙巴權益人士所質疑,他們認為该協議需要根據社會、經濟和政治的轉變而作出修訂。馬來西亞成立後,一些關注沙巴權益人士批評馬來西亞聯邦政府違反了《二十點協議》的精神,尽管该协议并不具有的法律地位。
xsd:nonNegativeInteger
24353