Tiga Dara

http://dbpedia.org/resource/Tiga_Dara an entity of type: Thing

Tiga Dara adalah sebuah film komedi musikal Indonesia yang dirilis pada tahun 1956 dan disutradarai oleh Usmar Ismail serta dibintangi oleh Chitra Dewi, Mieke Wijaya, dan Indriati Iskak. Diproduksi menggunakan dana pemerintah dan ditulis dalam upaya membangkitkan Perfini dari keterpurukan, Tiga Dara ditujukan untuk komersial meskipun Ismail tidak setuju dengan karya-karya semacam itu. Setelah dirilis pada bulan Agustus 1956, film tersebut mencapai puncak ketenaran, meluncurkan karier-karier para bintangnya, masuk box office tertinggi dari film Perfini manapun, dan ditayangkan di bioskop-bioskop kelas satu. Namun, meskipun Tiga Dara ditampilkan di Festival Film Venesia 1959 dan meraih Tata Musik Terbaik di Festival Film Indonesia 1960, Ismail menganggap karya tersebut melenceng dari visi aw rdf:langString
Tiga Dara (Indonesian for Three Maidens) is a 1957 Indonesian musical comedy film starring Chitra Dewi, Mieke Wijaya, and Indriati Iskak. Directed by Usmar Ismail for Perfini, the film follows three sisters who live with their father and grandmother. When the eldest sister, Nunung, shows no interest in marrying, her family tries unsuccessfully to find a husband for her. Nunung initially rejects the advances of a young man named Toto, who instead dates her younger sister. However, when he becomes jealous and travels from Jakarta to Bandung to profess his love, she agrees to marry him. rdf:langString
rdf:langString Tiga Dara
rdf:langString Tiga Dara
rdf:langString Tiga Dara
rdf:langString Tiga Dara
xsd:integer 50907066
xsd:integer 1114409460
rdf:langString Flyer
rdf:langString Indonesia
rdf:langString Soemardjono
rdf:langString Indonesian
<second> 6900.0
rdf:langString D. Djajakusuma
rdf:langString in
rdf:langString
rdf:langString Chitra Dewi
rdf:langString Mieke Wijaya
rdf:langString Indriati Iskak
rdf:langString Usmar [Ismail] was ashamed of the film. His intent to sell Tiga Dara when it was still in production showed how difficult it was for him to accept the fact that he had to make that kind of film. ... even though money was coming in, Perfini just was not making the kinds of films that Usmar had dreamed of initially.
rdf:langString
rdf:langString Usmar Ismail
rdf:langString M. Alwi Dahlan
rdf:langString Tiga Dara adalah sebuah film komedi musikal Indonesia yang dirilis pada tahun 1956 dan disutradarai oleh Usmar Ismail serta dibintangi oleh Chitra Dewi, Mieke Wijaya, dan Indriati Iskak. Diproduksi menggunakan dana pemerintah dan ditulis dalam upaya membangkitkan Perfini dari keterpurukan, Tiga Dara ditujukan untuk komersial meskipun Ismail tidak setuju dengan karya-karya semacam itu. Setelah dirilis pada bulan Agustus 1956, film tersebut mencapai puncak ketenaran, meluncurkan karier-karier para bintangnya, masuk box office tertinggi dari film Perfini manapun, dan ditayangkan di bioskop-bioskop kelas satu. Namun, meskipun Tiga Dara ditampilkan di Festival Film Venesia 1959 dan meraih Tata Musik Terbaik di Festival Film Indonesia 1960, Ismail menganggap karya tersebut melenceng dari visi awal Perfini. Sejak perilisannya, Tiga Dara dianggap menjadi karya klasik dari perfilman Indonesia, dengan tema-tema yang masih relevan dengan masyarakat Indonesia modern. Film tersebut diremake dengan judul Tiga Dara Mencari Cinta pada 1980 oleh Djun Saptohadi dan mempengaruhi Pacar Ketinggalan Kereta (1989) karya Teguh Karya. Sebuah remake kedua, Ini Kisah Tiga Dara, yang diproduksi oleh Nia Dinata dan dirilis pada September 2016. Pada 2015 Tiga Dara direstorasi dan dikonversi dalam bentuk digital 4K oleh Laboratorium L'immagine Ritrovata dan tayang di bioskop pada bulan Agustus 2016.
rdf:langString Tiga Dara (Indonesian for Three Maidens) is a 1957 Indonesian musical comedy film starring Chitra Dewi, Mieke Wijaya, and Indriati Iskak. Directed by Usmar Ismail for Perfini, the film follows three sisters who live with their father and grandmother. When the eldest sister, Nunung, shows no interest in marrying, her family tries unsuccessfully to find a husband for her. Nunung initially rejects the advances of a young man named Toto, who instead dates her younger sister. However, when he becomes jealous and travels from Jakarta to Bandung to profess his love, she agrees to marry him. Produced using government credit and written in an attempt to cover Perfini's outstanding debts, Tiga Dara was intended to be commercial despite Ismail's disapproval of such works. After it was released on 24 August 1957, the film was an immense popular success, launching the careers of its stars, earning the highest box office returns of any Perfini film, and being screened in first-class cinemas. However, even though Tiga Dara was shown at the 1959 Venice Film Festival and received Best Musical Arrangement at the 1960 Indonesian Film Week, Ismail considered it a compromise of his initial vision for Perfini. Since its release, Tiga Dara has been considered a classic of Indonesian cinema, with themes which remain relevant for modern Indonesian society. It was remade as Tiga Dara Mencari Cinta (Three Maidens Seek Love) in 1980 by Djun Saptohadi and influenced Teguh Karya's Pacar Ketinggalan Kereta (Lover Left by the Train, 1989). A second remake, Ini Kisah Tiga Dara (This Is the Tale of the Three Maidens), was produced by Nia Dinata and released in September 2016. In 2015 Tiga Dara was restored and converted to 4K digital by L'immagine Ritrovata Laboratory.
<minute> 115.0
xsd:nonNegativeInteger 33465
xsd:double 6900.0

data from the linked data cloud