Sinar Hindia
http://dbpedia.org/resource/Sinar_Hindia
Sinar Djawa adalah surat kabar yang dimiliki Sarekat Islam (SI) yang digunakan sebagai sarana menggalang dukungan dan kaderisasi sekaligus mewadahi kecaman pada pemerintah Belanda. SI membeli surat kabar ini dari perusahaan Tionghoa, Hoang Thaif dan Co pada tahun 1914. Raden Mohammad Joesoef yang juga wakil ketua SI Semarang menjadi pemimpin redaksi pertama. Sinar Djawa dikenal luas dengan frase "Sama rata sama rasa" yang merupakan judul tulisan Mas Marco Kartodikromo yang dimuat pada 16 April 1918.
rdf:langString
Sinar Hindia (known as Sinar Djawa until 1917) was a left-wing Malay language newspaper from Semarang, Dutch East Indies, which published from 1900 to 1924. In its later years it was the mouthpiece of the left wing of the Sarekat Islam and its editors Mas Marco Kartodikromo and Semaun were instrumental in the rise of the Communist Party of Indonesia. Some of Mas Marco's novels were originally serialized in the pages of Sinar Hindia such as Semarang Hitam and Student Hidjo. In 1924 the paper was relaunched as Api (Malay: fire) and more explicitly tied to the Communist Party of Indonesia.
rdf:langString
rdf:langString
Sinar Hindia
rdf:langString
Sinar Hindia
xsd:integer
60009148
xsd:integer
1027959620
rdf:langString
Sinar Hindia (known as Sinar Djawa until 1917) was a left-wing Malay language newspaper from Semarang, Dutch East Indies, which published from 1900 to 1924. In its later years it was the mouthpiece of the left wing of the Sarekat Islam and its editors Mas Marco Kartodikromo and Semaun were instrumental in the rise of the Communist Party of Indonesia. The paper, then known as Sinar Djawa, was founded in 1899 or 1900 by Sie Hian Ling, a Peranakan Chinese businessman who had been editor of various other local papers in Semarang over the previous decade. He, and the owners Hoang Thaif & Co. agreed to sell it to the early Indonesian nationalist organization Sarekat Islam in 1913 or 1914. It had a more moderate political line until 1917 when the owners gave editorial control from to Semaun, the radical protégé of Sarekat Islam leader Tjokroaminoto. The name was changed to Sinar Hindia (light of the Indies). Although the paper was still tied to the Muslim identity based Sarekat Islam, it took an explicitly Marxist turn. It saw society as a struggle between the kaoem boeroeh (Malay: working class) or rajat (Malay: populace) and the capitalist class. Some of Mas Marco's novels were originally serialized in the pages of Sinar Hindia such as Semarang Hitam and Student Hidjo. In 1924 the paper was relaunched as Api (Malay: fire) and more explicitly tied to the Communist Party of Indonesia.
rdf:langString
Sinar Djawa adalah surat kabar yang dimiliki Sarekat Islam (SI) yang digunakan sebagai sarana menggalang dukungan dan kaderisasi sekaligus mewadahi kecaman pada pemerintah Belanda. SI membeli surat kabar ini dari perusahaan Tionghoa, Hoang Thaif dan Co pada tahun 1914. Raden Mohammad Joesoef yang juga wakil ketua SI Semarang menjadi pemimpin redaksi pertama. Sinar Djawa dikenal luas dengan frase "Sama rata sama rasa" yang merupakan judul tulisan Mas Marco Kartodikromo yang dimuat pada 16 April 1918. Pada 1917 Semaun yang merupakan murid dari H.O.S. Tjokroaminoto mengambil alih posisi pemimpin redaksi dari Mohammad Joesoef. Di masanya Sinar Djawa terbit 4 halaman setiap hari kecuali Minggu, Jumat, dan hari besar. Distribusinya tidak hanya di wilayah Hindia Belanda tapi juga mencapai benua Amerika dan Eropa. Oleh Semaoen bersama dengan Henk Sneevliet dan Mas Marco Sinar Djawa dibawa menjadi koran progresif radikal yang kemudian menimbulkan konflik dengan Tjokroaminoto dan Mohammad Joesoef. Konflik ini memaksa Semaoen pindah dari Sinar Djawa untuk membentuk Sinar Hindia pada tahun 1922.
xsd:nonNegativeInteger
2636