Rumoh Aceh
http://dbpedia.org/resource/Rumoh_Aceh an entity of type: Thing
Rumoh Aceh (Acehnese: "Aceh house") is a type of traditional vernacular house found in the Aceh Province in Indonesia. It is basically a wooden pile dwelling. Rumoh Aceh is also known as krong bade, which may actually refer to the rice granary (krōng, "storage" + padé, "rice") and not the house. Rumoh Aceh is the largest and tallest of all vernacular house type found in the Aceh Province, the others are the and the . The Rumoh Aceh reflects the culture of the Acehnese people. These houses can still be found in the periphery of Banda Aceh, although they are on the verge of extinction.
rdf:langString
Rumah Aceh (Aksara Jawoë : رومه عادة اچيه) atau yang lebih dikenal dengan nama "Rumoh Aceh" merupakan rumah adat dari suku Aceh. Rumah ini bertipe rumah panggung dengan 3 bagan utama dan 1 bagian tambahan. Tiga bagian utama dari rumah Aceh yaitu seuramoë keuë (serambi depan), seuramoë teungoh (serambi tengah) dan seuramoë likôt (serambi belakang). Sedangkan 1 bagian tambahannya yaitu rumoh dapu (rumah dapur). Atap rumah berfungsi sebagai tempat penyimpanan pusaka keluarga.
rdf:langString
rdf:langString
Rumah adat Aceh
rdf:langString
Rumoh Aceh
rdf:langString
Rumoh Aceh
rdf:langString
Rumoh Aceh
xsd:integer
29509645
xsd:integer
1101944091
rdf:langString
Rumah Adat Rumoh Aceh
rdf:langString
The House of Cut Nyak Dhien, a sample of a traditional house of Aceh, the Rumoh Aceh
rdf:langString
Rumah Aceh (Aksara Jawoë : رومه عادة اچيه) atau yang lebih dikenal dengan nama "Rumoh Aceh" merupakan rumah adat dari suku Aceh. Rumah ini bertipe rumah panggung dengan 3 bagan utama dan 1 bagian tambahan. Tiga bagian utama dari rumah Aceh yaitu seuramoë keuë (serambi depan), seuramoë teungoh (serambi tengah) dan seuramoë likôt (serambi belakang). Sedangkan 1 bagian tambahannya yaitu rumoh dapu (rumah dapur). Atap rumah berfungsi sebagai tempat penyimpanan pusaka keluarga. Bagi suku bangsa Aceh, segala sesuatu yang akan mereka lakukan, selalu berlandaskan kitab adat. Kitab adat tersebut dikenal dengan Meukeuta Alam. Salah satu isi di dalam terdapat tentang pendirian rumah. Di dalam kitab adat menyebutkan: ”Tiap-tiap rakyat mendirikan rumah atau masjid atau balai-balai atau meunasah pada tiap-tiap tiang di atas itu hendaklah dipakai kain merah dan putih sedikit”. Kain merah putih yang dibuat khusus di saat memulai pekerjaan itu dililitkan di atas tiang utama yang di sebut tamèh raja dan tamèh putroë”. Oleh karenanya terlihat bahwa Suku Aceh bukanlah suatu suku yang melupakan apa yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka. Dalam kitab tersebut juga dipaparkan bahwa; dalam Rumoh Aceh, bagian rumah dan pekarangannya menjadi milik anak-anak perempuan atau ibunya. Menurut adat Aceh, rumah dan pekarangannya tidak boleh di pra-é, atau dibelokkan dari hukum waris. Jika seorang suami meninggal dunia, maka Rumoh Aceh itu menjadi milik anak-anak perempuan atau menjadi milik isterinya bila mereka tidak mempunyai anak perempuan.Untuk itu, dalam Rumah Adat Aceh, istilah yang dinamakan peurumoh, atau jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah orang yang memiliki rumah.
rdf:langString
Rumoh Aceh (Acehnese: "Aceh house") is a type of traditional vernacular house found in the Aceh Province in Indonesia. It is basically a wooden pile dwelling. Rumoh Aceh is also known as krong bade, which may actually refer to the rice granary (krōng, "storage" + padé, "rice") and not the house. Rumoh Aceh is the largest and tallest of all vernacular house type found in the Aceh Province, the others are the and the . The Rumoh Aceh reflects the culture of the Acehnese people. These houses can still be found in the periphery of Banda Aceh, although they are on the verge of extinction.
xsd:nonNegativeInteger
15438
rdf:langString
Rumah Adat Rumoh Aceh
xsd:string
Residences