Moral blindness
http://dbpedia.org/resource/Moral_blindness an entity of type: PopulatedPlace
Moral blindness, also known as ethical blindness, is defined as a person's temporary inability to see the ethical aspect of a decision they are making. It is often caused by external factors due to which an individual is unable to see the immoral aspect of their behavior in that particular situation. Moral blindness has been identified as being a concern in areas such as business organisation and legal systems.
rdf:langString
Kebutaan moral, juga dikenal sebagai kebutaan etika, dijelaskan sebagai ketidakmampuan sementara seseorang untuk melihat aspek etis dari keputusan yang mereka buat sendiri. Hal ini sering kali dikarenakan oleh faktor eksternal yang menyebabkan individu tidak dapat melihat aspek immoral dari tingkah laku mereka dalam situasi tertentu. Kebutaan moral sering diidentifikasi sebagai problematika di berbagai bidang seperti organisasi bisnis dan sistem hukum.
rdf:langString
rdf:langString
Kebutaan moral
rdf:langString
Moral blindness
xsd:integer
43770701
xsd:integer
1119653769
rdf:langString
Moral blindness, also known as ethical blindness, is defined as a person's temporary inability to see the ethical aspect of a decision they are making. It is often caused by external factors due to which an individual is unable to see the immoral aspect of their behavior in that particular situation. While the concept of moral blindness (and more broadly, that of immorality) has its roots in ancient philosophy, the idea of moral blindness became popular after the events of World War II, particularly the Holocaust. This led to more research by psychologists and some surprising findings (notably by Stanley Milgram and Philip Zimbardo) on human behavior in the context of obedience and authority bias. Moral blindness has been identified as being a concern in areas such as business organisation and legal systems.
rdf:langString
Kebutaan moral, juga dikenal sebagai kebutaan etika, dijelaskan sebagai ketidakmampuan sementara seseorang untuk melihat aspek etis dari keputusan yang mereka buat sendiri. Hal ini sering kali dikarenakan oleh faktor eksternal yang menyebabkan individu tidak dapat melihat aspek immoral dari tingkah laku mereka dalam situasi tertentu. Gagasan kebutaan moral menjadi populer setelah peristiwa Perang Dunia II, khususnya Holokaus, meskipun konsep kebutaan moral (dan lebih luas lagi seperti amoralitas) memiliki akar pada filsafat kuno. Hal ini mengakibatkan lebih banyak penelitian oleh psikolog dan beberapa temuan mengejutkan (terutama oleh Stanley Milgram dan Philip Zimbardo) tentang tingkah laku manusia dalam konteks kepatuhan dan bias otoritas. Kebutaan moral sering diidentifikasi sebagai problematika di berbagai bidang seperti organisasi bisnis dan sistem hukum.
xsd:nonNegativeInteger
20447