Lapangan Banteng

http://dbpedia.org/resource/Lapangan_Banteng an entity of type: Place

Lapangan Banteng (Indonesian: "Bull's Field", formerly Waterloo Square (Dutch: Waterlooplein) in Batavia, Dutch East Indies) is a historic square located in a historic area formerly known as Weltevreden, today Sawah Besar subdistrict, Central Jakarta, Indonesia. Lapangan Banteng Park is located in the area. There are also streets named Jalan Lapangan Banteng Utara (north), Selatan (south), Barat (west) and Timur (east), surrounding the square. rdf:langString
Lapangan Banteng, dulu bernama Waterlooplein (bahasa Belanda: plein = lapangan) yaitu suatu lapangan yang terletak di Weltevreden, Batavia; tidak jauh dari Gereja Katedral Jakarta. Pada masa itu, Lapangan Banteng dikenal dengan sebutan Lapangan Singa karena di tengahnya terpancang tugu peringatan kemenangan pertempuran di Waterloo, dengan patung singa di atasnya. Pertempuran Waterloo tersebut terjadi tanggal 18 Juni 1815 di dekat kota Waterloo, yaitu sekitar 15 km ke arah selatan dari ibu kota Belgia, Brussels. Pertempuran itu merupakan pertempuran terakhir Napoleon melawan pasukan gabungan Inggris-Belanda-Jerman. Pertempuran ini juga dicatat dalam sejarah sebagai penutup dari seratus hari sejak larinya Napoleon dari pengasingannya di pulau Elba. rdf:langString
rdf:langString Lapangan Banteng
rdf:langString Lapangan Banteng
xsd:integer 47543358
xsd:integer 1016419549
rdf:langString Lapangan Banteng (Indonesian: "Bull's Field", formerly Waterloo Square (Dutch: Waterlooplein) in Batavia, Dutch East Indies) is a historic square located in a historic area formerly known as Weltevreden, today Sawah Besar subdistrict, Central Jakarta, Indonesia. Lapangan Banteng Park is located in the area. There are also streets named Jalan Lapangan Banteng Utara (north), Selatan (south), Barat (west) and Timur (east), surrounding the square.
rdf:langString Lapangan Banteng, dulu bernama Waterlooplein (bahasa Belanda: plein = lapangan) yaitu suatu lapangan yang terletak di Weltevreden, Batavia; tidak jauh dari Gereja Katedral Jakarta. Pada masa itu, Lapangan Banteng dikenal dengan sebutan Lapangan Singa karena di tengahnya terpancang tugu peringatan kemenangan pertempuran di Waterloo, dengan patung singa di atasnya. Pertempuran Waterloo tersebut terjadi tanggal 18 Juni 1815 di dekat kota Waterloo, yaitu sekitar 15 km ke arah selatan dari ibu kota Belgia, Brussels. Pertempuran itu merupakan pertempuran terakhir Napoleon melawan pasukan gabungan Inggris-Belanda-Jerman. Pertempuran ini juga dicatat dalam sejarah sebagai penutup dari seratus hari sejak larinya Napoleon dari pengasingannya di pulau Elba. Sedangkan Tugu Singa tersebut didirikan pada zaman pemerintahan pendudukan tentara Jepang (1942-1945). Setelah Indonesia merdeka, namanya diganti menjadi Lapangan Banteng. Terdapat kemungkinan pada zaman dahulu tempat yang kini menjadi lapangan itu dihuni berbagai macam satwa liar seperti macan, kijang, dan banteng. Pada waktu J.P. Coen membangun kota Batavia di dekat muara Ciliwung, lapangan tersebut dan sekelilingnya masih berupa hutan belantara yang sebagian berpaya–paya. Sebelah timur dijalan Lapangan banteng timur tedapat Kantor Satlantas Polres jakarta Pusat.
xsd:nonNegativeInteger 11176

data from the linked data cloud