Kelabit people
http://dbpedia.org/resource/Kelabit_people an entity of type: Thing
Les Kelabit sont une population de Bornéo et font partie des Dayak. La plupart des Kelabit sont maintenant sédentarisés à l'est de l'État du Sarawak, l'un des deux État malaisiens de l'île de Bornéo. Ils sont concentrés dans les villes de Miri, Kuching ainsi que sur les plateaux de Bario.
rdf:langString
Келабиты — народ, проживающий на территории Индонезии - остров Калимантан, а также Малайзии и Брунея. Численность келабитов достигает 5000-6600 человек (на 2013 год).
rdf:langString
Die Kelabit, die enge Verbindungen mit den Lun Bawang haben, sind eines der etwa 27 indigenen Völker Sarawaks. Sie leben im Hochland von Sarawak auf einer Höhe von etwas über 1200 Metern, einem der am höchsten gelegenen und entlegensten Gebieten auf Borneo. Da das Gebiet der Kelabit nur über wenige Straßen verfügt und auf dem Flusswege wegen Stromschnellen nur schwer erreichbar ist, blieb das Gebiet der Kelabit und das Hochland von westlichen Einflüssen bisher wenig berührt. Heute sind die meisten Kelabit jedoch Christen, nachdem sich Missionare in dieses Hochland begeben hatten.
rdf:langString
The Kelabit are an indigenous Dayak people of the Sarawak/North Kalimantan highlands of Borneo with a minority in the neighbouring state of Brunei. They have close ties to the Lun Bawang. The elevation there is slightly over 1,200 meters. In the past, because there were few roads (only poorly maintained logging roads, which tended not to be too close to the Bario Highlands) and because the area was largely inaccessible by river because of rapids, the highlands and the Kelabit were relatively untouched by modern western influences. Now, however, there is a relatively permanent road route on which it is possible to reach Bario by car from Miri. The road is marked but driving without a local guide is not advisable, as it takes over 11 hours of driving to reach Bario from Miri through many log
rdf:langString
Kelabit adalah penduduk asli dataran tinggi Sarawak/Kalimantan Utara, Pulau Kalimantan dengan sejumlah kecil di negara tetangganya Brunei. Mereka memiliki hubungan dekat dengan Lun Bawang. Ketinggian disana mencapai lebih dari 1,200 meter. Pada masa lampau, karena ada beberapa jalan (terutama jalan-jalan penebangan yang tidak terlalu dekat dengan Dataran Tinggi Bario) dan kawasan tersebut sebagian besar kurang terakses oleh sungai karena deras, dataran tinggi tersebut dan suku Kelabit relatif tak tersentuf oleh pengaruh barat modern. Namun, sekarang terdapat sebuah rute jalan permanen yang dapat dilalui dari Miri menuju Bario. Jalan tersebut ditandai namun tanpa pemandu lokal karena membutuhkan lebih dari 11 jam mengemudi untuk mencapai Bario dari Miri melalui beberapa jalur penebangan dan
rdf:langString
rdf:langString
Kelabit people
rdf:langString
Kelabit
rdf:langString
Suku Kelabit
rdf:langString
Kelabit
rdf:langString
Келабиты (народ)
rdf:langString
Kelabit people
rdf:langString
(Orang Kelabit / Kalabit)
xsd:integer
1432964
xsd:integer
1106380588
rdf:langString
Kelabit language, Malay language , Indonesian language
rdf:langString
A group of native Kelabit men, 1912.
rdf:langString
Kelabit people
rdf:langString
(Orang Kelabit / Kalabit)
rdf:langString
Borneo:
rdf:langString
approximately 6,000
xsd:integer
790
xsd:integer
1111
rdf:langString
no census
rdf:langString
Die Kelabit, die enge Verbindungen mit den Lun Bawang haben, sind eines der etwa 27 indigenen Völker Sarawaks. Sie leben im Hochland von Sarawak auf einer Höhe von etwas über 1200 Metern, einem der am höchsten gelegenen und entlegensten Gebieten auf Borneo. Da das Gebiet der Kelabit nur über wenige Straßen verfügt und auf dem Flusswege wegen Stromschnellen nur schwer erreichbar ist, blieb das Gebiet der Kelabit und das Hochland von westlichen Einflüssen bisher wenig berührt. Heute sind die meisten Kelabit jedoch Christen, nachdem sich Missionare in dieses Hochland begeben hatten. Mit etwa 5000 Menschen sind die Kelabit eine der kleinsten ethnischen Gruppen in Sarawak. In den letzten 20 Jahren sind viele aus wirtschaftlichen und sozialen Gründen in die Städte gezogen. Es wird geschätzt, dass nur noch etwa 1200 Kelabit in ihrer entlegenen Heimat leben und dort in traditionellen Langhäusern wohnen. In eng geknüpften Gemeinschaften betreiben sie eine ursprüngliche Form der Landwirtschaft. Es werden Nass-Reis, Berg-Reis, Mais, Tapioka, Ananas, Kürbisse, Gurken, Bohnen und Früchte angebaut. Außerdem sind die Kelabit ausgezeichnete Jäger und Fischer. Die Kelabit halten außerdem noch Wasserbüffel, die sie sehr schätzen. Traditionell beträgt die Mitgift einer höhergestellten Braut mindestens sieben Büffel. Während des Zweiten Weltkrieges wurden die Kelabit von den Australiern mit Waffen versorgt und spielten eine wichtige Rolle bei der Befreiung von Borneo.
rdf:langString
The Kelabit are an indigenous Dayak people of the Sarawak/North Kalimantan highlands of Borneo with a minority in the neighbouring state of Brunei. They have close ties to the Lun Bawang. The elevation there is slightly over 1,200 meters. In the past, because there were few roads (only poorly maintained logging roads, which tended not to be too close to the Bario Highlands) and because the area was largely inaccessible by river because of rapids, the highlands and the Kelabit were relatively untouched by modern western influences. Now, however, there is a relatively permanent road route on which it is possible to reach Bario by car from Miri. The road is marked but driving without a local guide is not advisable, as it takes over 11 hours of driving to reach Bario from Miri through many logging trail junctions and river crossings. With a population of approximately 6,600 people (2013), the Kelabit comprise one of the smallest ethnic groups in Sarawak. Many have migrated to urban areas over the last 20 years and it is estimated that only 1,200 still live in their remote homeland. There, tightly knit communities live in inherited longhouses and practice a generations-old form of agriculture. Hunting and fishing are also practised. Domesticated buffalo are valued highly, seven of which are traditionally required for the dowry for an upper-class bride.
rdf:langString
Les Kelabit sont une population de Bornéo et font partie des Dayak. La plupart des Kelabit sont maintenant sédentarisés à l'est de l'État du Sarawak, l'un des deux État malaisiens de l'île de Bornéo. Ils sont concentrés dans les villes de Miri, Kuching ainsi que sur les plateaux de Bario.
rdf:langString
Kelabit adalah penduduk asli dataran tinggi Sarawak/Kalimantan Utara, Pulau Kalimantan dengan sejumlah kecil di negara tetangganya Brunei. Mereka memiliki hubungan dekat dengan Lun Bawang. Ketinggian disana mencapai lebih dari 1,200 meter. Pada masa lampau, karena ada beberapa jalan (terutama jalan-jalan penebangan yang tidak terlalu dekat dengan Dataran Tinggi Bario) dan kawasan tersebut sebagian besar kurang terakses oleh sungai karena deras, dataran tinggi tersebut dan suku Kelabit relatif tak tersentuf oleh pengaruh barat modern. Namun, sekarang terdapat sebuah rute jalan permanen yang dapat dilalui dari Miri menuju Bario. Jalan tersebut ditandai namun tanpa pemandu lokal karena membutuhkan lebih dari 11 jam mengemudi untuk mencapai Bario dari Miri melalui beberapa jalur penebangan dan perlintasan sungai. Dengan populasi sekitar 6,600 orang (2013), Kelabit menjadi salah satu kelompok etnis terkecil di Sarawak. Beberapa bermigrasi ke kawasan perkotaan sepanjang 20 tahun terakhir dan diperkirakan hanya ada 1,200 orang yang masih bertahan di kampung halaman mereka. Disana, komunitas tersebut tinggal di rumah-rumah panjang dan mempraktikkan bentuk pertanian lama dari generasi ke generasi. Mereka menanam padi, jagung, sagu, nanas, labu, timun, kacang-kacangan dan buah-buahan. Berburu dan memancing juga dipraktikan. Kerbau domestik dihargai tinggi, tujuh diantaranya biasanya dijadikan upeti untuk tunangan kelas atas. Pada Perang Dunia Kedua, suku Kelabih, seperti halnya penduduk asli Kalimantan lainnya, bekerja sama dengan dalam melawan Jepang. Akademisi Inggris memimpin operasi Semut I (salah satu dari empat operasi Semut di kawasan tersebut), yang diterjunkan ke tengah mereka pada 1945 untuk mengadakan kontak; mereka menyuplai senjata-senjata dari militer Australia dan memainkan peran penting dalam pembebasan Kalimantan. Setelah Perang Dunia Kedua, suku Kelabit didatangi para misionaris Kristen dari . Suku Kelabit sekarang umumnya adalah Kristen. Sebelum pindah agama, mereka memiliki kebiasaan mendirikan megalitikum dan menggali parit untuk menghormati orang-orang terkenal. Bahasa Kelabit masuk dalam cabang Borneo Utara dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia.
rdf:langString
Келабиты — народ, проживающий на территории Индонезии - остров Калимантан, а также Малайзии и Брунея. Численность келабитов достигает 5000-6600 человек (на 2013 год).
xsd:nonNegativeInteger
16429
xsd:nonNegativeInteger
6000