Kampung Madras

http://dbpedia.org/resource/Kampung_Madras an entity of type: Thing

Kampung Madras (Madras Village), formerly known as Kampung Keling (Tamil: காலிங் கிராமம்), is the Little India of Medan, Indonesia, and one of the city's significant ethnic enclaves. Kampung Madras encompasses an area of approximately 10 hectares, and hosts a large Indian (mostly Tamils). Now a now part of the Medan Polonia district, Kampung Madras is home to many sporting goods resellers, sari stores, and other shophouses. Every year, Kampung Madras becomes a meeting point for Hindu and/or Tamil festivals such as Thaipusam, Thai Pongal, and Deepavali. rdf:langString
Kampung Madras (dahulu disebut Kampung Keling) adalah nama bagi sebuah kawasan seluas sekitar 10 hektare di Kota Medan, Indonesia yang pernah mempunyai komunitas India yang besar. Kawasan ini terletak di sekitar kecamatan Medan Polonia dan Medan Petisah. Di kawasan ini terdapat kuil Hindu yang tertua di Medan, Kuil Sri Mariamman dan kelenteng terbesar di Medan, Vihara Gunung Timur; juga Masjid Jami dan Masjid Ghaudiyah yang dibangun oleh Muslim India. Selain itu, di Kampung Madras juga terdapat Perguruan Nasional Khalsa yang dikelola Yayasan Pendidikan Sikh Medan, dulu pernah terkenal karena merupakan satu-satunya sekolah dengan pelajaran dalam bahasa Inggris di Medan. rdf:langString
rdf:langString Kampung Madras, Medan
rdf:langString Kampung Madras
rdf:langString Kampung Madras
rdf:langString Kampung Madras
xsd:integer 46782093
xsd:integer 1105680148
rdf:langString Residents of Kampung Madras, Medan
rdf:langString COLLECTIE TROPENMUSEUM Vrouwen maken een rondgang bij de Hindoe tempel Sri Mariamman TMnr 20018361.jpg
xsd:integer 250
rdf:langString ethnic enclave
rdf:langString Other
rdf:langString Matarās kirāmam
rdf:langString மதராஸ் கிராமம்
rdf:langString Kampung Madras (Madras Village), formerly known as Kampung Keling (Tamil: காலிங் கிராமம்), is the Little India of Medan, Indonesia, and one of the city's significant ethnic enclaves. Kampung Madras encompasses an area of approximately 10 hectares, and hosts a large Indian (mostly Tamils). Now a now part of the Medan Polonia district, Kampung Madras is home to many sporting goods resellers, sari stores, and other shophouses. In the mid-nineteenth century, the colonial Dutch began importing Indian labor to work on Sumatran plantations and to construct roads, trenches, and dykes; today, Sumatra is home to as many as 60,000 people of Indian descent, many of whom reside in Medan. This area was originally called Patisah (Tamil: பெடிசாஹ்), and the name became a district in Medan called Petisah. The enclave's name changed to Kampung Madras to reflect the native land of the people of Indian descent who reside there. However, many people still refer to the place as Kampung Keling, a more derogatory term that may be offensive to some of its residents and others. Every year, Kampung Madras becomes a meeting point for Hindu and/or Tamil festivals such as Thaipusam, Thai Pongal, and Deepavali.
rdf:langString Kampung Madras (dahulu disebut Kampung Keling) adalah nama bagi sebuah kawasan seluas sekitar 10 hektare di Kota Medan, Indonesia yang pernah mempunyai komunitas India yang besar. Kawasan ini terletak di sekitar kecamatan Medan Polonia dan Medan Petisah. Di kawasan ini terdapat kuil Hindu yang tertua di Medan, Kuil Sri Mariamman dan kelenteng terbesar di Medan, Vihara Gunung Timur; juga Masjid Jami dan Masjid Ghaudiyah yang dibangun oleh Muslim India. Selain itu, di Kampung Madras juga terdapat Perguruan Nasional Khalsa yang dikelola Yayasan Pendidikan Sikh Medan, dulu pernah terkenal karena merupakan satu-satunya sekolah dengan pelajaran dalam bahasa Inggris di Medan. Kawasan tersebut awalnya dipanggil "Patisah", namun kemudian terjadi perubahan nama menjadi "Kampung Madras" guna mencerminkan tanah asal para warga keturunan India yang berdiam di sana. Nama "Kampung Madras" menggantikan nama "kampung keling" yang dianggap berkonotasi negatif dikarenakan sering digunakan sebagai julukan ras (racial slur) dan ejekan yang merendahkan. Meskipun hingga tahun 1950-an kawasan ini masih dihuni oleh warga keturunan India dalam jumlah yang besar, sejak saat itu jumlah tersebut telah berkurang karena keadaan ekonomi yang sulit sehingga membuat mereka harus pindah ke kawasan lain. Kampung Madras kini bahkan lebih banyak dihuni oleh warga keturunan Tionghoa daripada India bersama dengan Little India, Penang. Gapura Little India Medan di Kampung Madras diresmikan pada tanggal 27 Oktober 2018 oleh Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, ditandai dengan penandatanganan prasasti, pengguntingan pita, dan pelepasan balon.
xsd:nonNegativeInteger 4956

data from the linked data cloud