Istinggar
http://dbpedia.org/resource/Istinggar
Istinggar is a type of matchlock firearm built by the various ethnic groups of the Maritime Southeast Asia. The firearm is a result of Portuguese influence on local weaponry after the capture of Malacca (1511). Before this type of gun, in the archipelago already existed early long gun called bedil, or Java arquebus as the Chinese call it. Most of the specimens in the Malay Peninsula are actually Indonesian in origin, manufactured in the Minangkabau lands of West Sumatra. The states of the Malay Peninsula imported this firearm as it was widely used in their wars.
rdf:langString
Istinggar adalah jenis senjata api matchlock (kancing sumbu) yang dibuat oleh berbagai kelompok etnik dari kepulauan Nusantara. Senjata api ini adalah hasil dari pengaruh Portugis terhadap persenjataan lokal setelah penaklukkan kesultanan Melaka (1511).:380, 388-389 Sebelum jenis senjata ini, di Nusantara sudah ada senapan awal berlaras panjang yang disebut bedil, atau Arquebus Jawa sebagaimana disebut orang China. Sebagian besar spesimen di semenanjung Melayu sebenarnya berasal dari Indonesia, diproduksi di tanah Minangkabau di Sumatra Barat. Orang-orang di negara bagian Semenanjung Malaya mengimpor senjata api ini karena digunakan dalam perang mereka secara luas.:57
rdf:langString
rdf:langString
Istinggar
rdf:langString
Istinggar
xsd:integer
63082324
xsd:integer
1122937382
rdf:langString
Istinggar is a type of matchlock firearm built by the various ethnic groups of the Maritime Southeast Asia. The firearm is a result of Portuguese influence on local weaponry after the capture of Malacca (1511). Before this type of gun, in the archipelago already existed early long gun called bedil, or Java arquebus as the Chinese call it. Most of the specimens in the Malay Peninsula are actually Indonesian in origin, manufactured in the Minangkabau lands of West Sumatra. The states of the Malay Peninsula imported this firearm as it was widely used in their wars.
rdf:langString
Istinggar adalah jenis senjata api matchlock (kancing sumbu) yang dibuat oleh berbagai kelompok etnik dari kepulauan Nusantara. Senjata api ini adalah hasil dari pengaruh Portugis terhadap persenjataan lokal setelah penaklukkan kesultanan Melaka (1511).:380, 388-389 Sebelum jenis senjata ini, di Nusantara sudah ada senapan awal berlaras panjang yang disebut bedil, atau Arquebus Jawa sebagaimana disebut orang China. Sebagian besar spesimen di semenanjung Melayu sebenarnya berasal dari Indonesia, diproduksi di tanah Minangkabau di Sumatra Barat. Orang-orang di negara bagian Semenanjung Malaya mengimpor senjata api ini karena digunakan dalam perang mereka secara luas.:57
xsd:nonNegativeInteger
22049