Indonesia Corruption Watch
http://dbpedia.org/resource/Indonesia_Corruption_Watch an entity of type: Thing
Indonesia Corruption Watch (ICW) is an Indonesian NGO whose primary mission is to monitor and publicise incidents of corruption in Indonesia. ICW is also heavily engaged in the prevention and deterrence of corruption through education, cultural change, prosecutions and system reform. The organization was formed in Jakarta in June 1998 to prevent corruption in post-Suharto governments.
rdf:langString
Indonesia Corruption Watch atau disingkat ICW adalah sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) yang mempunyai misi untuk mengawasi dan melaporkan kepada publik mengenai aksi korupsi yang terjadi di Indonesia. Pada awal kelahirannya, ICW dipimpin oleh Teten Masduki, bersama pengacara Todung Mulya Lubis, ekonom Faisal Basri dan lainnya. ICW aktif mengumpulkan data-data korupsi para pejabat tinggi negara, mengumumkannya pada publik dan jika perlu, melakukan gugatan class-action terhadap para pejabat yang korup. ICW memiliki 6 divisi pendukung, diantaranya:
rdf:langString
rdf:langString
Indonesia Corruption Watch
rdf:langString
Indonesia Corruption Watch
rdf:langString
Indonesia Corruption Watch
rdf:langString
Indonesia Corruption Watch
xsd:float
-6.261050224304199
xsd:float
106.8472137451172
xsd:integer
47457879
xsd:integer
1016427307
rdf:langString
ICW
rdf:langString
Adnan Topan Husodo
rdf:langString
Coordinator
rdf:langString
Anti-corruption campaign
rdf:langString
https://antikorupsi.org/en
xsd:string
-6.26105 106.84721
rdf:langString
Indonesia Corruption Watch (ICW) is an Indonesian NGO whose primary mission is to monitor and publicise incidents of corruption in Indonesia. ICW is also heavily engaged in the prevention and deterrence of corruption through education, cultural change, prosecutions and system reform. The organization was formed in Jakarta in June 1998 to prevent corruption in post-Suharto governments. ICW's work and influence in Indonesia as a major NGO in its field has been recognized and extensively reported on since 1998 by Indonesian and major international news media. The United Nations Office on Drugs and Crime considers ICW to be "the leading NGO" focused on fighting corruption in Indonesia. The World Bank cites multiple ICW studies in various World Bank published reports and on its website. ICW's work and reports have also been cited in hundreds of academic works, books and journals about governmental and societal corruption. Other recent indications of ICW's notability and influence include a request by the Jakarta Governor Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama that ICW monitor the performance of government units under his administration, and arrests and reported harassment of ICW staff and activists by Indonesian police officers. On September 2, 2015, President Joko Widodo appointed former Indonesia Corruption Watch head Teten Masduki as his new chief of staff.
rdf:langString
Indonesia Corruption Watch atau disingkat ICW adalah sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) yang mempunyai misi untuk mengawasi dan melaporkan kepada publik mengenai aksi korupsi yang terjadi di Indonesia. Pada awal kelahirannya, ICW dipimpin oleh Teten Masduki, bersama pengacara Todung Mulya Lubis, ekonom Faisal Basri dan lainnya. ICW aktif mengumpulkan data-data korupsi para pejabat tinggi negara, mengumumkannya pada publik dan jika perlu, melakukan gugatan class-action terhadap para pejabat yang korup. ICW adalah lembaga nirlaba yang terdiri dari sekumpulan orang yang memiliki komitmen untuk memberantas korupsi melalui usaha-usaha pemberdayaan rakyat untuk terlibat/berpartisipasi aktif melakukan perlawanan terhadap praktik korupsi. ICW lahir di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1998 di tengah-tengah gerakan reformasi yang menghendaki pemerintahan pasca Soeharto yang demokratis, bersih dan bebas korupsi. ICW memiliki 6 divisi pendukung, diantaranya:
* Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan (Tama S. Langkun, Lalola Easter, Aradila Caesar)
* Divisi Riset (Firdaus Ilyas, Mouna Wasef, Egi Primayogha)
* Divisi Korupsi Politik (Donal Fariz, Almas Sjafrina)
* Divisi Jaringan (Abdullah Dahlan)
* Divisi Investigasi (Febri Hendri, Wana Alamsyah, Lais Abid)
* Divisi Kampanye (Siti Juliantari, Christian Evert, Sigit Wijaya, Dewi Anggraeni, Asri Tri Undari)
* Divisi Penggalangan Dana Publik (Emerson Yuntho, Tibiko Zabar Pradano, Liska Fauziah, Kurnia Ramadhana, Nisa Rizkiah Z, Apta) Koordinatornya saat ini adalah Adnan Topan Husodo. Wakil Koordinator adalah Ade Irawan dan Agus Sunaryanto ICW memiliki Dewan Perkumpulan yang beranggotakan:
* Ani Sutjipto
* Yanuar Rizki
* Dadang Trisasongko
* Lucky Djani
* Teten Masduki
xsd:nonNegativeInteger
13507
xsd:string
ICW
xsd:string
Anti-corruption campaign
<Geometry>
POINT(106.84721374512 -6.2610502243042)