Hashemite custodianship of Jerusalem holy sites
http://dbpedia.org/resource/Hashemite_custodianship_of_Jerusalem_holy_sites
قام الهاشميون بترميم وإعادة إعمار الأماكن المقدسة في مدينة القدس ثلاث مرات في القرن العشرين.
rdf:langString
Hashemite custodianship refers to the Jordanian royal family's role in tending Muslim and Christian holy sites in the city of Jerusalem. The legacy traces back to 1924 when the Supreme Muslim Council, the highest Muslim body in charge of Muslim community affairs in Mandatory Palestine, chose Hussein bin Ali (Sharif of Mecca) as custodian of Al-Aqsa. The custodianship became a Hashemite legacy administered by consecutive Jordanian kings. Intermittent violence at the Temple Mount between the Israel Defense Forces and Palestinians evolves into diplomatic disputes between Israel and Jordan.
rdf:langString
Penjagaan Bani Hasyim atas situs-situs suci Yerusalem mengacu pada peran keluarga kerajaan Yordania dalam merawat situs-situs suci Muslim dan Kristen di kota Yerusalem Warisan ini ditelusuri kembali ke tahun 1924 ketika , badan Muslim tertinggi yang bertanggung jawab atas urusan komunitas Muslim di Wilayah Mandat Palestina, menerima Hussein bin Ali (Syarif Bani Hasyim dari Mekah) sebagai penjaga Al-Aqsa. Penjagaan menjadi warisan Bani Hasyim yang dilanjutkan oleh raja-raja Yordania berturut-turut.
rdf:langString
rdf:langString
الإعمار الهاشمي للمقدسات الإسلامية في مدينة القدس
rdf:langString
Pelayan Bait Kudus Yerusalem
rdf:langString
Hashemite custodianship of Jerusalem holy sites
xsd:integer
55139656
xsd:integer
1101710646
rdf:langString
قام الهاشميون بترميم وإعادة إعمار الأماكن المقدسة في مدينة القدس ثلاث مرات في القرن العشرين.
rdf:langString
Hashemite custodianship refers to the Jordanian royal family's role in tending Muslim and Christian holy sites in the city of Jerusalem. The legacy traces back to 1924 when the Supreme Muslim Council, the highest Muslim body in charge of Muslim community affairs in Mandatory Palestine, chose Hussein bin Ali (Sharif of Mecca) as custodian of Al-Aqsa. The custodianship became a Hashemite legacy administered by consecutive Jordanian kings. Jordan controlled East Jerusalem and the West Bank in 1948, and annexed the territories in 1951 until they were lost to Israel during the 1967 Six-Day War. Jordan renounced claims to the territory in 1988, and signed a peace treaty with Israel in 1994, whose 9th article states that Israel commits to "respect the present special role of the Hashemite Kingdom of Jordan in Muslim Holy shrines in Jerusalem" and that "when negotiations on the permanent status will take place, Israel will give high priority to the Jordanian historic role in these shrines." In 2013, an agreement between Jordan and the Palestinian Authority recognized Jordan's role. Al-Aqsa and the Dome of the Rock were renovated four times by the Hashemite dynasty during the 20th century. In 2016, King Abdullah II participated in funding renovation of Christ's tomb in the Church of the Holy Sepulchre, and in 2017, Abdullah donated $1.4 million to the Jerusalem Islamic Waqf, the Jordanian authority responsible for administering Al-Aqsa. An independent report estimates the total amount that the Hashemites have spent since 1924 on administering and renovating Al Aqsa as over $1 billion. Intermittent violence at the Temple Mount between the Israel Defense Forces and Palestinians evolves into diplomatic disputes between Israel and Jordan.
rdf:langString
Penjagaan Bani Hasyim atas situs-situs suci Yerusalem mengacu pada peran keluarga kerajaan Yordania dalam merawat situs-situs suci Muslim dan Kristen di kota Yerusalem Warisan ini ditelusuri kembali ke tahun 1924 ketika , badan Muslim tertinggi yang bertanggung jawab atas urusan komunitas Muslim di Wilayah Mandat Palestina, menerima Hussein bin Ali (Syarif Bani Hasyim dari Mekah) sebagai penjaga Al-Aqsa. Penjagaan menjadi warisan Bani Hasyim yang dilanjutkan oleh raja-raja Yordania berturut-turut. Jordan di bawah kekuasaan Abdullah I telah menduduki Yerusalem Timur dan Tepi Barat selama Perang Arab-Israel 1948 dan menganeksasi wilayah itu pada tahun 1951. Jordan menolak klaim atas wilayah itu pada tahun 1988, dan menandatangani "perjanjian damai" dengan Israel pada tahun 1994. Artikel ke-9 menyatakan bahwa Israel berkomitmen untuk "menghormati peran khusus Kerajaan Bani Hasyim Yordania di tempat suci Muslim di Yerusalem" dan "ketika nantinya negosiasi tentang status permanen berlangsung, Israel akan memberikan prioritas tinggi pada peran bersejarah Yordania di tempat-tempat suci ini". Pada 2013, perjanjian antara Jordan dan Otoritas Palestina mengakui peran Jordan. Masjid Al-Aqsa dan Dome of the Rock direnovasi empat kali oleh dinasti Bani Hasyim selama abad ke-20. Pada tahun 2016, Raja Abdullah II berpartisipasi dalam pendanaan renovasi makam Kristus di Gereja Makam Suci dan pada tahun 2017, Abdullah menyumbangkan 1,4 juta dolar AS untuk Wakaf Islam Yerusalem, otoritas Yordania yang bertanggung jawab untuk mengelola kompleks Al-Aqsa. Sebuah laporan independen memperkirakan jumlah total yang telah dihabiskan oleh Bani Hasyim sejak 1924 untuk mengelola dan merenovasi Al-Aqsa mencapai lebih dari 1 miliar dolar AS. Kekerasan yang terputus-putus di bukit kudus antara Angkatan Pertahanan Israel dan Palestina berkembang menjadi perselisihan diplomatik antara Israel dan Yordania.
xsd:nonNegativeInteger
14355