Citra Award for Best Supporting Actor
http://dbpedia.org/resource/Citra_Award_for_Best_Supporting_Actor an entity of type: Thing
The Citra Award for Best Supporting Actor (Indonesian: Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik) is an award given at the Indonesian Film Festival (FFI) to Indonesian actresses for their achievements in a supporting role. The Citra Awards, described by Screen International as "Indonesia's equivalent to the Oscars", are the country's most prestigious film awards and are intended to recognize achievements in films as well as to draw public interest to the film industry.
rdf:langString
Penghargaan FFI untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik atau Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik atau Aktor Pendukung Terbaik adalah sebuah penghargaan yang diberikan di Festival Film Indonesia (FFI) kepada para pemeran pria (aktor) Indonesia atas prestasi mereka dalam peran-peran pendukung.
rdf:langString
rdf:langString
Citra Award for Best Supporting Actor
rdf:langString
Pemeran Pendukung Pria Terbaik Festival Film Indonesia
rdf:langString
Citra Award for Best Supporting Actor
rdf:langString
Citra Award for Best Supporting Actor
xsd:integer
66539287
xsd:integer
1095006992
rdf:langString
Best supporting actor of the year
rdf:langString
Current recipient: Ade Firman Hakim
xsd:integer
1955
rdf:langString
Ade Firman Hakim, The Queen of Black Magic
rdf:langString
The Citra Award for Best Supporting Actor (Indonesian: Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik) is an award given at the Indonesian Film Festival (FFI) to Indonesian actresses for their achievements in a supporting role. The Citra Awards, described by Screen International as "Indonesia's equivalent to the Oscars", are the country's most prestigious film awards and are intended to recognize achievements in films as well as to draw public interest to the film industry. Ade Firman Hakim is the most recent winner for his performance in The Queen of Black Magic at the 2020 ceremony, awarded posthumously following his death in September 2020.
rdf:langString
Penghargaan FFI untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik atau Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik atau Aktor Pendukung Terbaik adalah sebuah penghargaan yang diberikan di Festival Film Indonesia (FFI) kepada para pemeran pria (aktor) Indonesia atas prestasi mereka dalam peran-peran pendukung. Penghargaan Citra, yang kemudian dikenal sebagai Penghargaan Festival Film Indonesia, pertama kali diberikan di FFI pada tahun 1955. Pemeran Pendukung Pria Terbaik pada tahun tersebut adalah Bambang Hermanto dan Awaludin untuk perannya dalam film Lewat Djam Malam. Pada tahun 1974 penghargaan Aktor Pendukung Terbaik tidak diberikan, demikian pula dengan Aktris Pendukung Terbaik. Pemenang paling terkini adalah Slamet Rahardjo Djarot, yang memenangkan Penghargaan Citra pada Festival Film Indonesia 2022 atas aktingnya dalam film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga. Sebanyak 82 pemeran pria telah dinominasikan untuk penghargaan ini, 31 di antaranya menang setidaknya sekali. Aktor paling diakui dalam penghargaan ini adalah El Manik, yang mendapatkan 7 nominasi dengan 3 kemenangan pada tahun 1979, 1985, dan 2006. Diikuti oleh Deddy Mizwar juga meraih 7 nominasi dengan 2 kemenangan pada 1986 dan 1992. Terdapat 3 aktor lain yang memenangkan Penghargaan FFI berganda (masing-masing dua) yakni Rachmat Hidayat dengan 5 nominasi dan menang pada tahun 1977 dan 1991, Maruli Sitompul dengan 4 nominasi dan menang pada tahun 1982 dan 1983, dan Yayu Unru dengan 2 nominasi dan memenangkan keduanya pada tahun 2014 dan 2017. Sementara itu Slamet Rahardjo telah meraih 5 nominasi namun belum pernah memenangkannya. Terdapat 14 film yang memiliki anggota pemeran berganda yang meraih nominasi, hanya 7 di antaranya memberikan sebuah kemenangan untuk nominatornya: pada tahun 1979 El Manik dalam November 1828, tahun 1984 Bambang Hermanto dalam Ponirah Terpidana, tahun 1986 Deddy Mizwar dalam Opera Jakarta, tahun 1989 Pitrajaya Burnama dalam Noesa Penida, tahun 1990 Rachman Arge dalam Jangan Renggut Cintaku, tahun 2005 Gito Rollies dalam Janji Joni, dan pada tahun 2006 kembali El Manik dalam Berbagi Suami. Pada 2010, Alangkah Lucunya (Negeri Ini) yang mendapatkan tiga nominasi lewat aktor Asrul Dahlan, Jaja Mihardja dan Tio Pakusadewo, justru kalah dari 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta lewat aktor Rasyid Karim. Hingga kini, ada 2 aktor yang meraih lebih dari satu nominasi dalam sebuah tahun tunggal, namun keduanya tidak berhasil memenangkannya; pada tahun 1980 Amak Baldjun dinominasikan dalam Janur Kuning dan Sepasang Merpati namun kalah oleh Hassan Sanusi dalam Rembulan dan Matahari, sementara pada tahun 2011 Agus Kuncoro dinominasikan dalam ? (Tanda Tanya) dan Tendangan dari Langit namun kalah oleh Mathias Muchus dalam Pengejar Angin.
xsd:nonNegativeInteger
6035
xsd:gYear
1955