Christianto Wibisono
http://dbpedia.org/resource/Christianto_Wibisono an entity of type: Thing
Christianto Wibisono (10 April 1945 – 22 July 2021), also known as Oey Kian Kok (simplified Chinese: 黄建国; traditional Chinese: 黃建國; pinyin: Huáng Jiànguó) was a prominent Chinese Indonesian business analyst in Indonesia. His father was Oey Koan Gwee (Huang Guan-guo) and his mother was Lo Tjoan Nio (Luo Zhuan-niang).
rdf:langString
Christianto Wibisono atau Oey Kian Kok (10 April 1945 – 22 Juli 2021) adalah seorang analis bisnis terkemuka di Indonesia. Ia adalah pendiri (PDBI) 1980. Awal kariernya adalah menjadi penulis di surat kabar yang diterbitkan oleh (IPMI) bernama Harian KAMI yang terbit perdana 18 Juni 1966. Pada tahun 1971, bersama Gunawan Muhammad, ia juga turut menjadi pendiri mingguan Ekspres yang kemudian menjadi cikal bakal majalah Tempo. Mulai 1974 ia kembali ke kampus menyelesaikan studi S2 di FISIP UI 1978. Selanjutnya, ia menjadi asisten pribadi Wakil Presiden Adam Malik 1978-1983 khusus masalah Dialog Utara Selatan, ketika Adam Malik menjadi anggota Komisi Utara Selatan yang diketuai mantan kanselir Jerman Willy Brandt.
rdf:langString
rdf:langString
Christianto Wibisono
rdf:langString
Christianto Wibisono
xsd:integer
3297393
xsd:integer
1120091655
rdf:langString
Huáng Jiànguó
rdf:langString
黄建国
rdf:langString
黃建國
rdf:langString
Christianto Wibisono (10 April 1945 – 22 July 2021), also known as Oey Kian Kok (simplified Chinese: 黄建国; traditional Chinese: 黃建國; pinyin: Huáng Jiànguó) was a prominent Chinese Indonesian business analyst in Indonesia. His father was Oey Koan Gwee (Huang Guan-guo) and his mother was Lo Tjoan Nio (Luo Zhuan-niang).
rdf:langString
Christianto Wibisono atau Oey Kian Kok (10 April 1945 – 22 Juli 2021) adalah seorang analis bisnis terkemuka di Indonesia. Ia adalah pendiri (PDBI) 1980. Awal kariernya adalah menjadi penulis di surat kabar yang diterbitkan oleh (IPMI) bernama Harian KAMI yang terbit perdana 18 Juni 1966. Pada tahun 1971, bersama Gunawan Muhammad, ia juga turut menjadi pendiri mingguan Ekspres yang kemudian menjadi cikal bakal majalah Tempo. Mulai 1974 ia kembali ke kampus menyelesaikan studi S2 di FISIP UI 1978. Selanjutnya, ia menjadi asisten pribadi Wakil Presiden Adam Malik 1978-1983 khusus masalah Dialog Utara Selatan, ketika Adam Malik menjadi anggota Komisi Utara Selatan yang diketuai mantan kanselir Jerman Willy Brandt. Pada Kerusuhan Mei 1998 rumah putrinya, Jasmine Wibisono, di Pantai Indah Kapuk adalah salah satu dari 80 rumah yang dibakar dan 500 yang dijarah. Ia meninggalkan Indonesia pada 1998 sebagai lobbyist kepentingan Indonesia di Washington DC memantau percaturan diplomasi global di Kongres AS, yang berakibat ia batal masuk reshuffle Kabinet Persatuan Nasional Presiden Abdurrahman Wahid. Pada tahun 2006 ia kembali ke Indonesia dan diangkat menjadi anggota Komite Ekonomi Nasional pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2007-2010). Ia tetap aktif sebagai Ketua Pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia yang menulis kajian MENUJU PRESIDEN KE-7 dan ANATOMI PRESIDEN KE-7. Di masa-masa akhir sebelum akhir hayatnya ia menjadi penasihat Partai Solidaritas Indonesia.
xsd:nonNegativeInteger
4679