Chowta (surname)
http://dbpedia.org/resource/Chowta_(surname)
Chowta (atau Chauta) merupakan nama belakang yang umum digunakan masyarakat di Karnataka dan Kerala, India. Selain itu juga merupakan nama wangsa Jain yang memerintah bagian-bagian tertentu wilayah Tulu Nadu selama beberapa abad (abad ke-12 hingga 18). Suksesi takhta mereka berdasarkan kebiasaan dari warisan matrilineal Bunt. Mereka awalnya memerintah dari ibu kotanya di Ullal dan raja pertama wangsa tersebut adalah Tirumalaraya Chowta I (memerintah pada tahun 1160-1179). Penerusnya, Channaraya Chowta I (memerintah tahun 1179-1219), memindahkan ibu kota ke . Bhojaraya Chowta II (memerintah tahun 1470-1510) adalah penguasa Chowta yang terbesar. Ia mengunjungi istana Krishnadevaraya, maharaja Wijayanagara, dan menerima lencana kerajaan darinya.
rdf:langString
rdf:langString
Chowta (surname)
rdf:langString
Chowta
xsd:integer
7294726
xsd:integer
1091002987
rdf:langString
Chowta (atau Chauta) merupakan nama belakang yang umum digunakan masyarakat di Karnataka dan Kerala, India. Selain itu juga merupakan nama wangsa Jain yang memerintah bagian-bagian tertentu wilayah Tulu Nadu selama beberapa abad (abad ke-12 hingga 18). Suksesi takhta mereka berdasarkan kebiasaan dari warisan matrilineal Bunt. Mereka awalnya memerintah dari ibu kotanya di Ullal dan raja pertama wangsa tersebut adalah Tirumalaraya Chowta I (memerintah pada tahun 1160-1179). Penerusnya, Channaraya Chowta I (memerintah tahun 1179-1219), memindahkan ibu kota ke . Bhojaraya Chowta II (memerintah tahun 1470-1510) adalah penguasa Chowta yang terbesar. Ia mengunjungi istana Krishnadevaraya, maharaja Wijayanagara, dan menerima lencana kerajaan darinya. Kerajaan Chowta terpecah pada tahun 1544, dengan dua ibu kota terpisah, satu di Ullala (di bawah ratu terkenal Abbakka Chowta), dan lainnya di Puttige. Cabang di Ullal tampaknya telah punah dan ca. tahun 1603, wangsa Chowta memindahkan ibu kota ke Mudbidri. Pada tahun-tahun berikutnya kekuasaan wangsa Chowta telah sangat berkurang karena invasi oleh Haidar Ali dan Tipu Sultan, dengan siapa mereka menandatangani perjanjian-perjanjian. Chandrasekhara Chikkaraya Chowta V (memerintah tahun 1783-1822) adalah raja Chowta terakhir yang memiliki beberapa kekuasaan terbatas. Setelah penaklukan Kanara Selatan oleh Britania Raya, wangsa Chowta kehilangan semua kekuasaannya selain daripada pensiun kecil yang diberikan pemerintah tersebut. Keturunan para penguasa Chowta masih tetap bertahan hidup dan menghuni Chowtara Aramane (Istana Chowta) di Mudbidri, yang mana dikenal karena ukiran hiasan seperti Nava Nari Kunjara (Gajah Sembilan Damsel).
xsd:nonNegativeInteger
2782