Capetian Miracle
http://dbpedia.org/resource/Capetian_Miracle
Keajaiban Kapetia (bahasa Prancis: Miracle capétien) adalah istilah yang mengacu kepada kemampuan Wangsa Kapetia untuk bertahan sebagai penguasa Kerajaan Prancis. Pada tahun 987, Hugh Capet terpilih sebagai pengganti Raja Louis V dari Dinasti Karoling yang telah menguasai Prancis selama dua abad. Dengan mengaitkan anak laki-laki tertuanya dengan jabatan raja, Wangsa Capetia berhasil mendirikan sebuah dinasti dan mengubah sistem pemilihan raja. Pada masa yang menjadi raja pada tahun 1180, kekuasaan Kapetia di Prancis sangat kuat. Walaupun monarki Kapetia bermula sebagai salah satu yang terlemah di Eropa (dan bahkan disalip oleh kerajaan Anglo-Norman di Inggris), pewarisan tahta pada abad pertengahan bukan hal sembarangan. Pewarisan tahta yang teratur selama periode yang panjang menunjukkan
rdf:langString
Certains historiens appellent « miracle capétien » la période qui, de 987 à 1316, vit se succéder à la tête du royaume de France les treize premiers descendants en ligne directe d'Hugues Capet. Ce cas de figure « fournissait une autre preuve du lien spirituel qui unissait la monarchie Très chrétienne à la maison de David ». Ainsi, l'accession à la couronne de France, préalablement élective, devenait par l'usage héréditaire.
rdf:langString
rdf:langString
Capetian Miracle
rdf:langString
Keajaiban Kapetia
rdf:langString
Miracle capétien
xsd:integer
9139154
xsd:integer
918249901
rdf:langString
Certains historiens appellent « miracle capétien » la période qui, de 987 à 1316, vit se succéder à la tête du royaume de France les treize premiers descendants en ligne directe d'Hugues Capet. Ce cas de figure « fournissait une autre preuve du lien spirituel qui unissait la monarchie Très chrétienne à la maison de David ». Ainsi, l'accession à la couronne de France, préalablement élective, devenait par l'usage héréditaire. Alors que Louis X, douzième de la dynastie dite des Capétiens directs meurt sans héritier mâle, son épouse Clémence de Hongrie, enceinte, accouche d'un garçon prénommé Jean, qui ne vit que quelques jours. Afin de donner un souverain au royaume et invoquant le principe de masculinité, la noblesse française s'accorde pour exclure sa fille légitime (ce qui amènera plus tard à faire valoir la loi salique), la princesse Jeanne (1311-1349) de l'accession à la couronne, lui préférant son oncle Philippe V le Long (1293-1322) déjà régent depuis la mort de Louis X. Le rejet de Jeanne, cependant, était avant tout motivé par le fait que sa mère avait été convaincue d'adultère avec un écuyer, et la légitimité de sa fille était par conséquent remise en doute.
rdf:langString
Keajaiban Kapetia (bahasa Prancis: Miracle capétien) adalah istilah yang mengacu kepada kemampuan Wangsa Kapetia untuk bertahan sebagai penguasa Kerajaan Prancis. Pada tahun 987, Hugh Capet terpilih sebagai pengganti Raja Louis V dari Dinasti Karoling yang telah menguasai Prancis selama dua abad. Dengan mengaitkan anak laki-laki tertuanya dengan jabatan raja, Wangsa Capetia berhasil mendirikan sebuah dinasti dan mengubah sistem pemilihan raja. Pada masa yang menjadi raja pada tahun 1180, kekuasaan Kapetia di Prancis sangat kuat. Walaupun monarki Kapetia bermula sebagai salah satu yang terlemah di Eropa (dan bahkan disalip oleh kerajaan Anglo-Norman di Inggris), pewarisan tahta pada abad pertengahan bukan hal sembarangan. Pewarisan tahta yang teratur selama periode yang panjang menunjukkan bahwa raja-raja Prancis dapat mempertahankan dan memperkuat kekuasaannya, sementara dinasti-dinasti lain kehilangan kekuasaan akibat krisis penerus. Sebagai perbandingan, Kerajaan Yerusalem sering diguncang krisis penerus karena setiap generasi hanya menghasilkan penerus perempuan. Bahkan Kerajaan Inggris mengalami beberapa krisis penerus yang parah, seperti periode The Anarchy pada tahun 1120-an dan pembunuhan .
xsd:nonNegativeInteger
114