British Bencoolen
http://dbpedia.org/resource/British_Bencoolen an entity of type: Thing
British Bencoolen was a possession of the British East India Company (EIC) extending about 300 miles along the southwestern coast of Sumatra and centered on the area of what is now Bengkulu City. The EIC established a presence there in 1685, and in 1714 the EIC built Fort Marlborough there. A local datoo allowed EIC to build the fort in order to protect the settlement from the Dutch.
rdf:langString
Бенкулен (англ. Bencoolen) — британское владение на Западной Суматре в XVII-XIX вв. Приобретено английской Ост-Индской компанией у местных правителей в качестве торговой фактории в 1685 году. Владение охватывало большую территорию вокруг построенного на реке Бенкулен форта Йорк (1690). В 1719 году англичанам из-за выступлений местного населения пришлось временно покинуть форт и бежать через Батавию в Индию. В связи с низким производством пряностей и практически монопольным господством голландцев на Малайском архипелаге роль Бенгкулена как торговой фактории снижалась. Положение не смог изменить своими реформами и Т. С. Раффлз, бывший здесь губернатором с 1818 по 1824 год. В 1825 году на основе Англо-голландского соглашения 1824 года передан голландцам в обмен на Малакку.
rdf:langString
Bengkulu-Inggris (bahasa Inggris: British Bencoolen) adalah wilayah keresidenan milik Perusahaan Hindia Timur Britania (EIC) yang membentang sekitar 300 mil di sepanjang pantai barat daya Sumatera dan berpusat di daerah yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. EIC hadir di sana pada tahun 1685, dan pada tahun 1714 EIC membangun Benteng Marlborough di sana, karena datuk lokal mengizinkan EIC membangun benteng untuk melindungi mereka dari Belanda.
rdf:langString
rdf:langString
British Bencoolen
rdf:langString
Bengkulu-Inggris
rdf:langString
Бенкулен
rdf:langString
Bencoolen Residency
xsd:float
-3.787092924118042
xsd:float
102.2518463134766
xsd:integer
38136037
xsd:integer
1112035733
xsd:integer
1824
xsd:integer
1685
rdf:langString
Bencoolen Residency
xsd:gMonthDay
--06-02
rdf:langString
Flag of the British East India Company .svg
rdf:langString
Southern Sumatra, De Grote Winkler Prins Encyclopedia 1910.jpg
rdf:langString
Benkoelen Residency
xsd:string
-3.787093 102.251848
rdf:langString
British India
rdf:langString
The Residency of Bengkoelen corresponds to the territory of British Bencoolen , ceded to the Netherlands by the Anglo-Dutch Treaty of 1824.
rdf:langString
British Bencoolen was a possession of the British East India Company (EIC) extending about 300 miles along the southwestern coast of Sumatra and centered on the area of what is now Bengkulu City. The EIC established a presence there in 1685, and in 1714 the EIC built Fort Marlborough there. A local datoo allowed EIC to build the fort in order to protect the settlement from the Dutch.
rdf:langString
Bengkulu-Inggris (bahasa Inggris: British Bencoolen) adalah wilayah keresidenan milik Perusahaan Hindia Timur Britania (EIC) yang membentang sekitar 300 mil di sepanjang pantai barat daya Sumatera dan berpusat di daerah yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. EIC hadir di sana pada tahun 1685, dan pada tahun 1714 EIC membangun Benteng Marlborough di sana, karena datuk lokal mengizinkan EIC membangun benteng untuk melindungi mereka dari Belanda. Hubungan yang terjalin antara rakyat provinsi Bengkulu dengan Inggris sudah berjalan sejak lama, yakni sejak abad ke-17. Pada tahun 1682, Belanda (VOC) mampu mengungguli East India Company (EIC), khususnya setelah tercapai kesepakatan antara VOC dengan kerajaan Banten mengenai monopoli perdagangan rempah-rempah. Hal ini memaksa EIC keluar dari Jawa dan harus mencari tempat pangkalan baru yang secara politik dan militer dapat menguntungkan mereka dalam perdagangan rempah-rempah. Pada awalnya mereka berkeinginan untuk mendirikan perusahaan dagang di Aceh, tetapi keinginan ini ditolak oleh Ratu Aceh, Sultana Zaqiyat -ud-udin Inayat Shah. Penolakan ini membuat EIC berpaling ke wilayah lain yang bersedia untuk menerima mereka, yakni Pariaman dan Barus di Sumatra Barat. Keinginan kedua wilayah ini untuk menerima EIC didorong oleh ketakutan terhadap kekuatan Belanda yang sangat agresif. Namun pada akhirnya pilihan EIC jatuh kepada Bengkulu, ada dua versi catatan sejarah yang menyebabkan terjadinya perubahan pilihan ini, yakni: 1.
* Menurut buku Bencoolen: A History of the Honourable East India Company’s Garrison on the West Coast of Sumatra (1685 – 1825), yang ditulis oleh Alan Harfield (1995), perubahan ini disebabkan adanya surat permintaan dari para penguasa di Bengkulu yang mereka terima dua hari menjelang keberangkatan utusan EIC (Ord dan Cawley) dari Madras menuju Pariaman. 2.
* Menurut buku Bengkulu dalam Sejarah, yang ditulis oleh Firdaus Burhan (1988), perubahan ini disebabkan oleh kesalahan navigasi dalam pelayaran dari Madras menuju Pariaman dan adanya permintaan dari para penguasa Bengkulu setelah utusan EIC tersebut mendarat di Bengkulu. Terlepas dari adanya perbedaan di atas, sejarah mencatat bahwa Inggris (EIC) pada akhirnya bercokol di Bengkulu dan rakyat Bengkulu menerima kehadiran mereka. Setibanya mereka di Bengkulu pada tahun 1685, pihak Inggris disambut oleh petinggi Bengkulu pada masa itu, yakni Orang Kaya Lela dan Patih Setia Raja Muda. Dalam beberapa pertemuan selanjutnya pihak Inggris memperoleh izin untuk mendirikan faktori di Bengkulu dan menjalin hubungan dagang dengan para penguasa Bengkulu. Pangkalan pertama yang didirikan oleh Inggris di Bengkulu adalah Fort York. Sejak saat itu Inggris menamakan faktori dagang mereka di Bengkulu sebagai Garnizun EIC di Pantai Barat pulau Sumatra (The Honourable East India Company’s Garrison on the West Coast of Sumatra). Kehadiran Inggris di Bengkulu berlangsung selama 140 tahun, yaitu dari tahun 1685 sampai dengan bulan Maret 1825, ketika seluruh kekuatan Inggris meninggalkan Bengkulu. Berakhirnya kehadiran Inggris di Bengkulu adalah disebabkan adanya perjanjian antara Raja Inggris dan Raja Belanda, yang ditanda-tangani pada tanggal 17 Maret 1824. Perjanjian ini oleh pihak Inggris disebut The Anglo-Dutch Treaty of 1824, sedangkan pihak Belanda menyebutnya sebagai Traktat London. Perjanjian ini mengatur pertukaran kekuasaan Inggris di Bengkulu dengan kekuasaan Belanda di Melaka dan Singapura (Singapura pada masa itu merupakan bagian dari kerajaan Malaka).
rdf:langString
Бенкулен (англ. Bencoolen) — британское владение на Западной Суматре в XVII-XIX вв. Приобретено английской Ост-Индской компанией у местных правителей в качестве торговой фактории в 1685 году. Владение охватывало большую территорию вокруг построенного на реке Бенкулен форта Йорк (1690). В 1719 году англичанам из-за выступлений местного населения пришлось временно покинуть форт и бежать через Батавию в Индию. В связи с низким производством пряностей и практически монопольным господством голландцев на Малайском архипелаге роль Бенгкулена как торговой фактории снижалась. Положение не смог изменить своими реформами и Т. С. Раффлз, бывший здесь губернатором с 1818 по 1824 год. В 1825 году на основе Англо-голландского соглашения 1824 года передан голландцам в обмен на Малакку.
rdf:langString
Fort Marlborough
rdf:langString
Flag of the Netherlands.svg
xsd:nonNegativeInteger
10378
<Geometry>
POINT(102.25184631348 -3.787092924118)