Banknotes of the rupiah
http://dbpedia.org/resource/Banknotes_of_the_rupiah an entity of type: WikicatBanknotesOfIndonesia
The first banknotes used in the archipelago that would become Indonesia were that issued by the United East India Company, credit letters of the rijksdaalder dating between 1783 and 1811. Netherlands Indies gulden government credit paper followed in 1815, and from 1827 to 1842 and again from 1866 to 1948 gulden notes of De Javasche Bank. Lower denominations (below 5 gulden) were issued by the government in 1919–1920 and in 1939–1940 due to wartime metal shortages, but otherwise day-to-day transactions were conducted using coinage.
rdf:langString
Uang kertas yang pertama kali digunakan di Nusantara (kini disebut sebagai Indonesia) adalah surat kredit dari "Rijksdaalder" yang dibawa oleh Perusahaan Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oostindische Compagnie-VOC) antara tahun 1783 sampai dengan 1811. Selanjutnya, diikuti dengan uang kertas "Gulden Hindia Belanda" pada tahun 1815, dan "Uang Gulden De Javasche Bank" pada tahun 1827.
rdf:langString
rdf:langString
Banknotes of the rupiah
rdf:langString
Uang kertas rupiah
xsd:integer
19227114
xsd:integer
1118774769
rdf:langString
Y
rdf:langString
right
rdf:langString
Netherlands Indies De Javasche Bank – 5 Gulden
rdf:langString
Netherlands Indies De Javasche Bank-5 Gulden .
rdf:langString
Republic of Indonesia – 1 rupiah
rdf:langString
vertical
rdf:langString
IND-17-Republik Indonesia-1 Rupiah .jpg
rdf:langString
IND-45a-De Javasche Bank-5 Gulden .jpg
rdf:langString
IND-78b-De Javasche Bank-5 Gulden .jpg
xsd:integer
225
rdf:langString
The first banknotes used in the archipelago that would become Indonesia were that issued by the United East India Company, credit letters of the rijksdaalder dating between 1783 and 1811. Netherlands Indies gulden government credit paper followed in 1815, and from 1827 to 1842 and again from 1866 to 1948 gulden notes of De Javasche Bank. Lower denominations (below 5 gulden) were issued by the government in 1919–1920 and in 1939–1940 due to wartime metal shortages, but otherwise day-to-day transactions were conducted using coinage. Gulden notes were issued by "The Japanese Government" during the Japanese occupation of the Dutch East Indies from 1942, becoming "roepiah" in 1943. The first truly Indonesian rupiah notes, however were issued in 1946, during the war of independence with the Dutch, following the unilateral proclamation of independence by the Indonesians at the end of World War II on 17 August 1945. This money is known as Oeang Republik Indonesia (ORI; oeang being the old spelling of uang, in English "money"). Following the negotiated peace treaty in The Hague of 1949, the ORI was withdrawn, and replaced by an internationally recognised Indonesian rupiah. The Indonesian rupiah has been subject to numerous devaluations, and in 1965 existing paper was withdrawn and replaced by a new rupiah at the rate of 1,000 to 1.
rdf:langString
Uang kertas yang pertama kali digunakan di Nusantara (kini disebut sebagai Indonesia) adalah surat kredit dari "Rijksdaalder" yang dibawa oleh Perusahaan Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oostindische Compagnie-VOC) antara tahun 1783 sampai dengan 1811. Selanjutnya, diikuti dengan uang kertas "Gulden Hindia Belanda" pada tahun 1815, dan "Uang Gulden De Javasche Bank" pada tahun 1827. Uang pecahan yang rendah (dibawah 5 gulden) dikeluarkan oleh pemerintah pada tahun 1919-1920 dan 1939-1940, karena pada masa itu kekurangan logam untuk perang. Tetapi, transaksi sehari-hari tetap dilakukan dengan menggunakan uang koin. Semenjak kependudukan Jepang pada Desember 1941 di Borneo dan Februari 1942 di Jawa dan Sumatra, Jepang mulai menggunakan Oeang Djepang berupa "" pada 1942 dan "" pada 1944. Hal ini, dimaksudkan untuk mengokupasi dan menduduki wilayah Hindia Belanda. Uang kertas yang sebenarnya "Rupiah Indonesia" baru diterbitkan pada tahun 1946, selama perang kemerdekaan dengan Belanda dan setelah deklarasi kemerdekaan sepihak oleh Indonesia pada akhir Perang Dunia II pada tanggal 17 Agustus 1945. Uang ini dikenal sebagai "Oeang Republik Indonesia". Oeang Republik Indonesia (ORI) merupakan cikal bakal Rupiah Indonesia yang digunakan saat ini.
rdf:langString
Y
xsd:nonNegativeInteger
174291