Baju Melayu

http://dbpedia.org/resource/Baju_Melayu an entity of type: Band

Baju Melayu ist eine traditionelle, zweiteilige malaiische Kleidung aus Baumwolle, heute oft auch aus einer Baumwoll-Polyester-Mischung. Übersetzt bedeutet der Name malaiisches Hemd. Außer an feierlichen Anlässen, wie dem Fest des Fastenbrechens (Hari Raya Aidilfitri), tragen malaiische Männer es vor allem bei religiösen Veranstaltungen und auch beim Beten. In Malaysia finden sich einige vom normalen Schnittmuster abweichende Modelle des Bajus, wie beispielsweise das Johor-Design. Das Johor-Design trägt den Namen Teluk Belanga, während man das ursprüngliche Design mit Cekak Musang bezeichnet. rdf:langString
Baju Melayu (Jawi: باجو ملايو) adalah pakaian tradisional Melayu untuk pria. Baju Melayu terdiri dari dua bagian utama. Bagian pertama adalah baju (kemeja lengan panjang) itu sendiri yang memiliki kerah kaku yang ditinggikan, dikenal sebagai kerah cekak musang. Bagian kedua adalah celana panjang yang disebut "seluar". Kedua bagian terbuat dari jenis kain yang sama, biasanya katun, atau campuran poliester dan katun. Ornamen seperti rok juga lazim dikenakan bersama Baju Melayu, yang merupakan "kain samping", terbuat dari kain songket atau kain sarung, dari bahan katun atau campuran poliester. Keduanya adalah gulungan kain yang terlipat di sekitar pinggang pemakainya. Tutup kepala berwarna hitam legam atau gelap yang disebut songkok juga bisa dipakai untuk melengkapi pakaian. rdf:langString
Il Baju Melayu è un abito maschile tipico della tradizione malese. L'equivalente femminile del baju melayu è chiamato baju kurung. rdf:langString
Baju Melayu (Jawi: باجو ملايو) is a traditional Malay costume, originated from the court of Malacca Sultanate and is traditionally worn by men in Brunei, Malaysia, Singapore, parts of Indonesia (especially Sumatra and Kalimantan), southern Philippines, and southern Thailand. It literally translates as Malay dress and consists of two main parts. The first being the baju (long-sleeved shirt) itself which has a raised stiff collar known as the cekak musang collar (literally fox's leash). The second part is the trousers called seluar. The two parts are made out of the same type of fabric which is usually cotton, or a mixture of polyester and cotton. A skirt-type adornment is also commonly worn with the Baju Melayu, which is either the kain samping, made out of songket, tenun cloth or the kain rdf:langString
rdf:langString Baju Melayu
rdf:langString Baju Melayu
rdf:langString Baju Melayu
rdf:langString Baju Melayu
rdf:langString Baju Melayu
xsd:integer 5530682
xsd:integer 1107294005
rdf:langString Tani Yutaka, the Malaya-born Japanese secret agent, photographed in Baju Melayu
rdf:langString Tani Yutaka.jpg
xsd:integer 150
rdf:langString Traditional dress
rdf:langString Baju Melayu ist eine traditionelle, zweiteilige malaiische Kleidung aus Baumwolle, heute oft auch aus einer Baumwoll-Polyester-Mischung. Übersetzt bedeutet der Name malaiisches Hemd. Außer an feierlichen Anlässen, wie dem Fest des Fastenbrechens (Hari Raya Aidilfitri), tragen malaiische Männer es vor allem bei religiösen Veranstaltungen und auch beim Beten. In Malaysia finden sich einige vom normalen Schnittmuster abweichende Modelle des Bajus, wie beispielsweise das Johor-Design. Das Johor-Design trägt den Namen Teluk Belanga, während man das ursprüngliche Design mit Cekak Musang bezeichnet.
rdf:langString Baju Melayu (Jawi: باجو ملايو) is a traditional Malay costume, originated from the court of Malacca Sultanate and is traditionally worn by men in Brunei, Malaysia, Singapore, parts of Indonesia (especially Sumatra and Kalimantan), southern Philippines, and southern Thailand. It literally translates as Malay dress and consists of two main parts. The first being the baju (long-sleeved shirt) itself which has a raised stiff collar known as the cekak musang collar (literally fox's leash). The second part is the trousers called seluar. The two parts are made out of the same type of fabric which is usually cotton, or a mixture of polyester and cotton. A skirt-type adornment is also commonly worn with the Baju Melayu, which is either the kain samping, made out of songket, tenun cloth or the kain sarung, made out of cotton or a polyester mix. Both are loops of fabric that are folded around the wearer's waist. Jet-black or dark-colored headgear called the songkok can also worn to complete the attire.
rdf:langString Baju Melayu (Jawi: باجو ملايو) adalah pakaian tradisional Melayu untuk pria. Baju Melayu terdiri dari dua bagian utama. Bagian pertama adalah baju (kemeja lengan panjang) itu sendiri yang memiliki kerah kaku yang ditinggikan, dikenal sebagai kerah cekak musang. Bagian kedua adalah celana panjang yang disebut "seluar". Kedua bagian terbuat dari jenis kain yang sama, biasanya katun, atau campuran poliester dan katun. Ornamen seperti rok juga lazim dikenakan bersama Baju Melayu, yang merupakan "kain samping", terbuat dari kain songket atau kain sarung, dari bahan katun atau campuran poliester. Keduanya adalah gulungan kain yang terlipat di sekitar pinggang pemakainya. Tutup kepala berwarna hitam legam atau gelap yang disebut songkok juga bisa dipakai untuk melengkapi pakaian.
rdf:langString Il Baju Melayu è un abito maschile tipico della tradizione malese. L'equivalente femminile del baju melayu è chiamato baju kurung.
xsd:nonNegativeInteger 10038

data from the linked data cloud