Anjuk Ladang inscription
http://dbpedia.org/resource/Anjuk_Ladang_inscription an entity of type: Thing
Anjuk Ladang inscription is a stone stele inscription dated to the year 859 Saka (L.-C. Damais' version, 937 CE) or 857 Saka (' version, 935 CE) issued by King Sri Isyana (Pu Sindok) of Kingdom of Mataram after moving his capital to the eastern part of Java. The inscription mentioned and honored the commendable deed of the people of Anjuk Ladang village on assisting Pu Sindok on repelling the invading Malay king in the year 937 CE. Thus King Pu Sindok has erected a monument of victory (jayastambha) to commemorate this heroic event.
rdf:langString
Prasasti Anjuk Ladang adalah piagam batu berangka tahun 859 Saka (versi L.-C. Damais, 937 M) atau 857 Saka (versi Brandes, 935 M) yang dikeluarkan oleh Raja Sri Isyana (Pu Sindok) dari Kerajaan Medang setelah pindah ke bagian timur Pulau Jawa. Prasasti ini juga disebut Prasasti Candi Lor karena ditemukan pada reruntuhan Candi Lor, di Desa Candirejo, Loceret, Nganjuk, beberapa kilometer di tenggara kota Nganjuk. Prasasti ini sekarang menjadi koleksi Museum Nasional di Jakarta dengan Nomor Inventaris D.59.
rdf:langString
rdf:langString
Anjuk Ladang inscription
rdf:langString
Prasasti Anjuk Ladang
rdf:langString
Anjuk Ladang inscription
xsd:integer
48317016
xsd:integer
1121597748
rdf:langString
Pallawa script in Old Javanese
rdf:langString
Candirejo village, Loceret, Nganjuk Regency, East Java, Indonesia
rdf:langString
Anjuk Ladang inscription, displayed at National Museum of Indonesia, Jakarta
rdf:langString
Andesite stone
rdf:langString
D.59
rdf:langString
Anjuk Ladang inscription is a stone stele inscription dated to the year 859 Saka (L.-C. Damais' version, 937 CE) or 857 Saka (' version, 935 CE) issued by King Sri Isyana (Pu Sindok) of Kingdom of Mataram after moving his capital to the eastern part of Java. The inscription mentioned and honored the commendable deed of the people of Anjuk Ladang village on assisting Pu Sindok on repelling the invading Malay king in the year 937 CE. Thus King Pu Sindok has erected a monument of victory (jayastambha) to commemorate this heroic event. This inscription is also called Candi Lor inscription because it was found near the ruins of temple, in Candirejo village, Loceret, Nganjuk Regency, a few kilometers southeast of modern Nganjuk city, East Java. The name "Anjuk Ladang" refer to the place mentioned in this inscription, and then associated with the origin of Nganjuk Regency, since this inscription contains the first mention of its current toponym.
rdf:langString
Prasasti Anjuk Ladang adalah piagam batu berangka tahun 859 Saka (versi L.-C. Damais, 937 M) atau 857 Saka (versi Brandes, 935 M) yang dikeluarkan oleh Raja Sri Isyana (Pu Sindok) dari Kerajaan Medang setelah pindah ke bagian timur Pulau Jawa. Prasasti ini juga disebut Prasasti Candi Lor karena ditemukan pada reruntuhan Candi Lor, di Desa Candirejo, Loceret, Nganjuk, beberapa kilometer di tenggara kota Nganjuk. Beberapa bagian prasasti ini telah aus sehingga tidak dapat terbaca seluruhnya, terutama pada bagian atas prasasti. Dari beberapa tulisan yang tidak mengalami aus didapatkan keterangan bahwa "Raja Pu Sindok telah memerintahkan agar tanah sawah kakatikan (?) di Anjukladang dijadikan sima dan dipersembahkan kepada bathara di sang hyang prasada kabhaktyan di Sri Jayamerta, dharma dari Samgat Anjukladang". Penamaan "Anjukladang" mengacu pada nama tempat yang disebutkan dalam prasasti ini, yang kemudian dikaitkan dengan asal mula nama Nganjuk sekarang, dan prasasti inilah yang menyebut pertama kali toponim tersebut. Prasasti ini sekarang menjadi koleksi Museum Nasional di Jakarta dengan Nomor Inventaris D.59.
xsd:integer
935
xsd:nonNegativeInteger
5264